Beliau adalah seorang sufi besar dari negeri Andalusia yang
mendapatkan gelar Syaikhul Akbar. Beliau menulis banyak kitab tentang
tasawuf, di antaranya yaitu Al Futuhatul Makkiyah dan Fushusul Hikam.
Beliau wafat tahun 638 H.
Pada suatu kali beliau
memikirkan masalah rumit yang menjadi perselisihan di kalangan ulama,
yakni mengenai keutamaan dan kelemahan para malaikat dibandingkan dengan
manusia (selain Rasulullah SAW, karena Rasul adalah seutama-utamanya
makhluk ciptaan Allah). Ia, Ibnu Arabi berkata:
Aku bertemu dengan
Rasulullah SAW dalam mimpi dan aku bertanya mengenai persoalan ini
setelah menuturkan silang pendapat di kalangan ulama.
Rasulullah berkata
padaku: "Malaikat lebih mulia (daripada manusia)" Aku berkata, "Aku
mempercayai jawabanmu. Tapi apa alasanku jika aku ditanya mengenai hal
ini?" Beliau SAW berkata: "Engkau tahu aku adalah manusia yang paling
mulia. Engkau juga telah memahami hadits yang aku sampaikan dari Allah
bahwa Dia berfirman, "Barangsiapa menyebut nama-Ku di dalam
dirinya, Aku akan menyebutnya di dalam diri-Ku, dan barangsiapa menyebut
nama-Ku dalam sebuah majlis, aku akan menyebut namanya dalam sebuah
majlis yang lebih baik dari majlisnya (yakni majlis di kalangan
malaikat). Betapa banyak manusia yang telah menyebut nama Allah dalam
sebuah majlis, yang telah aku (Rasulullah) hadiri. Dan karena itu,
betapa banyak manusia yang telah Allah sebutkan dalam sebuah majlis yang
lebih baik dari majlis itu!" Tak ada yang lebih menyenangkan hati
selain penjelasan dari Rasul ini, karena ini memang persoalan yang telah
mengusik hatiku sekian lama.
Ia juga pernah bermimpi
kembali bertemu nabi SAW. Ia berkata, "Aku bertanya, 'Apakah hewan tidak
akan dibangkitkan pada hari kiamat?' Rasulullah SAW menjawab, "Tidak,
hewan tidak akan dibangkitkan di hari kiamat" Aku bertanya, 'Apakah
sudah pasti begitu? Apakah tidak mungkin ada penafsiran lain mengenai
masalah ini (yaqin min ghairi ta'wil)?' Rasul menjawab, "Itu pasti, tak
ada lagi penafsiran." |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar