Malaikat Isrofil mempunyai empat sayap, satu sayap di Masyrik, satu
sayap di Maghrib, satu sayap menutupinya, dan satu sayap yang digunakan
menutupi sesuatu olehnya. Kepala dan wajahnya sangat pucat lantaran
takut pada Allah Swt, selalu menyungkurkan kepalanya dengan memandang
Arsy, salah satu tiang Arsy pada pundak Isrofil, dan tidaklah dia kuat
menanggung Arsy kecuali dengan takdir Allah Swt. Karena sesungguhnya dia
itu kecil lantaran takutnya pada Allah Swt, seakan bagai burung sejoli.
Apabila Allah hendak menentukan sesuatu pada Lauh maka dibukalah
penutup pada wajahnya dan dia perhatikan apa yang ditakdirkan Allah Swt
dari ketentuan dan perkara. Dan tidak ada bagi malaikat yang tempatnya
dekat Arsy kecuali Isrofil dengan jarak antara tujuh hijab. Jarak antara
hijab yang satu dengan yang lain sekitar perjalanan 500 tahun. Jarak
antara Jibril dan Isrofil terdiri dari 70 hijab.
Telah diletakkan
sangkakala pada pahanya sebelah kanan, sedang kepala sangkakala itu pada
mulutnya. Dia selalu memperhatikan perintah Allah Swt, kapan datangnya,
jika telah tiba ditiuplah sangkakala itu dan apabila telah cukup usia
dunia maka mendekatlah sangkakala itu pada wajah Isrofil, lalu Ia
kumpulkan sayap-sayapnya yang empat itu dan ditiuplah sangkakala itu.
Abu Hurairah bertanya kepada Nabi Saw,"Apakah sangkakala itu Ya Rasulullah?"
Baginda Rasulullah Saw bersabda,"Sangkakala
itu seperti tanduk yang sangat besar dari cahaya, Demi zat Allah yang
mengutus saya dengan sebenarnya sebagai Nabi, besar dari tiap-tiap
lubang bulatannya sebesar langit dan bumi."
Allah Swt
menjadikan sangkakala yang mempunyai empat cabang, satu cabang di
Maghrib, satu cabang di Masyrik, satu cabang dibawah bumi ketujuh yang
paling bawah, dan satu cabang diatas langit ketujuh yang paling atas.
Dan di dalam sangkakala tersebut terdapat pintu-pintu sejumlah ruh-ruh
dan tersapat pula tujuh puluh rumah. Satu rumah terdapat ruh-ruh para
Nabi, satu rumah terdapat ruh-ruh para malaikat, satu rumah terdapat
ruh-ruh para jin, satu rumah terdapat ruh-ruh hewan-hewan melata seperti
semut dan lain-lain sampai genap tujuh puluh rumah dengan tujuh puluh
jenis makhluk.
Sangkakala akan ditiup Tiga kali yaitu tiupan
kejutan yang menakutkan, tiupan kematian, dan tiupan kebangkitan. Allah
Swt menyuruh Malaikat Isrofil dengan tiupan pertama, maka terkejutlah
dan takutlah orang-orang di langit dan di bumi.
Hudzaifah bertanya kepada Rasulullah Saw,"Wahai Rasulullah, bagaimana keadaan makhluk ketika sangkakala ditiup?"
Rasulullah Saw bersabda,"Wahai
Hudzaifah, demi zat yang diriku dalam kekuasaan-Nya. Disaat sangkakala
ditiup tibalah hari kiamat, seseorang telah mengangkat sesuap nasi untuk
dimakan tetapi tidak dimakannya, dan pakaian berada dimukanya tetapi
tidak dikenakannya, sedangkan gelas terdapat dimulutnya tetapi tidak
diminumnya."
Ketika sangkakala
ditup sampailah getarannya pada semua penghuni langit dan bumi, maka
berjalanlah dan bergeraklah langit, bergoncanglah bumi bagaikan perahu
diatas air, setan-setan
jadi kebingungan, bintang-bintang berjatuhan pada mereka, matahari
terbelah dan langit pecah diatas kepala mereka. Tiap-tiap wanita yang
sedang menyusui lupa kepada anak yang sedang disusuinya, tiap-tiap
wanita yang mengandung, maka keguguranlah kandungannya, dan semua
anak-anak menjadi tua (dewasa), maka mereka ditempatkan sesuai dengan
kehendak Allah Swt, dan manusia pada waktu itu dalam keadaan lupa.
Keadaan yang demikian ini terjadi hingga 40 hari. Firman Allah
Swt,"Sesungguhnya goncangan pada hari kiamat adalah kejadian yang
besar."
Kemudian Allah menyuruh Malaikat Isrofil supaya
meniupkan tiupan kematian. Maka Ia melakukan tiupan itu, maka matilah
semua mahkluk yang di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki Allah
yaitu, Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan delapan Malaikat
penyangga Arasy
Maka Allah memerintahkan malaikat Izrail untuk
mencabut nyawa mereka semua, dan dia pun melaksanakannya. lalu Allah
memerintah malaikat maut untuk mencabut nyawanya sendiri, dan dia pun
melakukannya. Sehingga tidak ada satu makhluk pun yang tertinggal, dan
bumi rusak selama 40 tahun.
Maka Allah berfirman,"Hai dunia yang
hina dina, dimanakah para raja? Dimanakah anak-anak raja? Dimanakah para
penguasa yang sombong? Dan dimanakah orang-orang yang menerima
pemberianku tetapi mereka menyembah selain Aku? Milik siapakah kerajaan
pada hari ini?"
Tidak ada satu makhluk pun yang menjawab, maka Dia (Allah) yang menjawab untuk dirinya sendiri melalui firmannya,"Kepunyaan Allah Yang Maha Perkasa."
Kemudian Allah mengirimkan angin Fakim,
yang pernah dikirim kepada kaum 'Ad, yang kekuatannya hanya kira-kira
sebesar lubang jarum. Maka tidak ada sesuatu pun di atas bumi yang
tertinggal, semuanya hancur lebur dibuatnya, sampai menjadi ratalah
semua permukaan bumi. Sebagaimana firman Allah,"Tidak akan engkau temui
di bumi bagian yang rendah dan tinggi."
Lalu Allah menyuruh
langit agar menghujankan air, maka langit pun menurunkan hujan, sehingga
air itu sampai di atas segala sesuatu setinggi 12 dzira' kaki.
Dengan
demikian tumbuhlah makhluk seperti pohon kubis, sehingga menjadi
sempurnalah kembali jasad mereka dan menjadi seperti semula (menjadi
manusia kembali). Kemudian Allah menghidupkan para malaikat penyangga
Arasy, Israfil, Mikail, Izrail, dan malaikat Jibril, yang semuanya hidup
kembali dengan izin Allah Swt.
Lalu terjadilah tiupan ketiga, yaitu tiupan kebangkitan... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar