Waspadalah oleh bisikan setan
Di
dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman (artinya) :
“(Iblis) berkata : “Berikanlah aku waktu tangguh (untuk menyesatkan
manusia) sampai mereka (manusia) dibangkitkan (pada hari kiamat).
(Allah)
berkata : “Sesungguhnya engkau diberi waktu tangguh. (Iblis) berkata : ”
Karena Engkau telah menentukan aku tersesat maka sungguh aku akan
benar-benar menghalangi mereka (manusia) dari jalan-Mu yang lurus. Lalu
aku akan benar-benar mendatangi mereka dari arah depan, belakang,
sebelah kanan, dan sebelah kiri, lantas Engkau tidak mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (kepada-Mu).” [Al A'raaf : 14-17].
Para
pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, bila kita memperhatikan ayat
di atas maka kita bisa memetik pelajaran berharga, diantaranya :
1.
Iblis -la’natullahi ‘alaihi- diberi usia yang sangat panjang oleh Allah
Ta’ala untuk menyesatkan anak cucu Adam ‘alaihis salaam sampai hari
kebangkitan (hari kiamat).
2. Iblis tidak ingin dirinya saja yang tersesat, sehingga ia berupaya keras untuk manusia juga tersesat dari jalan Allah.
3. Iblis sangat bersemangat untuk memusuhi manusia yang berada di atas jalan Allah agar mereka menyimpang dari jalan tersebut.
4. Iblis memiliki banyak cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.
5.
Iblis memperkirakan bahwa kebanyakan manusia justru tersesat dari jalan
Allah. Di dalam ayat yang lain, Allah berfirman (artinya): ” ..
sungguh, bila Engkau beri aku waktu tangguh, niscaya aku akan
benar-benar menyesatkan keturunannya (Nabi Adam) kecuali sebagian kecil
saja.” [Al Israa' : 62]
Lalu tepatkah dugaan Iblis tersebut?
Allah Ta’ala berfirman (artinya) : ” Dan sungguh ia (syaithan) telah
menyesatkan banyak orang di antara kalian. Apakah kalian tidak
memikirkannya?” [Yaasiin : 62]
Dia Ta’ala juga berfirman (artinya) :
“Dan
sungguh Iblis benar-benar membuktikan kebenaran dugaannya terhadap
mereka (manusia). Maka mereka mengikutinya kecuali sebagian dari
orang-orang beriman.” [Saba' : 20]
Iblis Mengetahui Kelemahan Manusia
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya):
“Tatkala
Allah menciptakan bentuk Adam di surga (Al-Jannah), Allah membiarkannya
sesuai kehendak-Nya. Lalu Iblis mengitari Adam dan mengamatinya.
Tatkala ia tahu bahwa Adam memiliki rongga, maka ia tahu bahwa Adam
dicipta dalam keadaan tidak memiliki kekuatan.” [H.R Muslim]
Sebagian
ulama menyebutkan makna hadits tersebut bahwa manusia –dirinya semata
tanpa ada kekuatan dari Allah- tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi
bisikan syaithan.
Bisikan Syaithan Merupakan Sumber Kejelekan
Syaikhul
Islam rahimahullah berkata : “Bisikan syaithan merupakan sumber setiap
kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Bisikan syaithan merupakan sumber
seluruh kejelekan. Kapan pun seseorang diselamatkan dari kejelekan
bisikan syaithan maka ia akan diselamatkan dari azab jahanam, azab
kubur, kejelekan saat hidup atau mati dan kejelekan Al Masih Ad- Dajjal.
Sesungguhnya seluruh kejelekan ini muncul karena adanya bisikan
syaithan.” [Majmu' Fataawa, di nukil dari Inqadzul Muslimin hal. 25]
Adapun proses terjadinya sebuah perbuatan jelek yang berawal dari bisikan syaithan adalah berikut ini :
Bisikan
syaithan untuk berbuat jelek —–> lintasan pikiran jelek —–>
mengingat- ingat pikiran jelek tersebut —-> berniat jelek —->
berbuat jelek yang apabila sering di lakukan maka akan menjadi sebuah
kebiasaan.
[Disadur secara bebas dari Fawa'idul Fawa'id]
Syaithan Bersemangat Untuk Membisikkan Kejelekan Kepada Seorang Muslim
Dari
Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda (artinya): “Bila tiba pagi hari maka Iblis mengerahkan
bala tentaranya. Dia pun berkata : “Barangsiapa mampu menyesatkan
seorang muslim hari ini maka aku akan memakaikan mahkota kepadanya.”
Maka salah satu pasukannya berangkat lalu berkata : “Aku senantiasa
membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai dia menceraikan istrinya. ”
Namun Iblis berkata : “Aku khawatir ia akan menikah lagi.”Lalu salah
satu tentaranya yang lain datang dan berkata : “Aku akan senantiasa
membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai durhaka kepada kedua orang
tuanya.” Namun Iblis berkata : “Hampir-hampir ia kembali berbakti
kepada kedua orang tuanya”. Kemudian tentaranya yang lain datang dan
berkata : “Aku senantiasa membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai
ia berbuat syirik kepada Allah.” Maka Iblis berkata : ” Engkaulah
orangnya! Engkaulah orangnya! Lantas datang lagi tentara yang lain dan
berkata : “Aku selalu membisikan kejelekan kepada orang ini sampai ia
melakukan pembunuhan.” Maka Iblis berkata: “Engkaulah orangnya!
Engkaulah orangnya!” Akhirnya Iblis menyematkan mahkota kepada pasukan
tersebut.” [Ash Shahihah :1280]
Golongan Syaithan Yang Membisikkan Kejelekkan Atau Gangguan Lain Kepada Seorang Muslim
Syaithan yang menyesatkan manusia melalui bisikan jahat atau gangguan lain terdiri dari beberapa golongan :
1)
Qarin (syaithan pendamping) yang senantiasa menyertai seorang muslim
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda (artinya) : “Tidaklah
seorang pun diantara kalian melainkan telah ditetapkan bersamanya qarin
dari kalangan jin” mereka (para sahabat) bertanya : “Demikian pula
engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Demikian pula aku. Hanya
saja Allah telah menolongku untuk menghadapinya sampai ia pun masuk
Islam. Tidaklah ia memerintahku kecuali sesuatu yang baik.” [H.R
Muslim]
2) Tentara Iblis yang berasal dari anak keturunannya.
3) Para syaithan yang diutus oleh para penyihir dan dukun.
4) Para syaithan yang menguasai orang-orang Islam karena orang- orang tersebut dianggap telah mengganggu mereka.
5)
Para syaithan yang menguasai orang-orang Islam karena jatuh cinta
kepada orang-orang Islam tersebut. Golongan ini adalah syaithan pria
yang jatuh cinta kepada wanita muslimah atau syaithan wanita yang jatuh
cinta kepada pria muslim.
6) Para syaithan yang “iseng” mengganggu manusia seperti mengganggu anak-anak kecil atau orang-orang lanjut usia.
[Disadur secara bebas dari Inqadzul Muslimin hal. 27-28]
Sebab-sebab Syaithan Mampu Menguasai Manusia
Sebab-sebab yang menjadikan syaithan mampu menguasai atau mengganggu manusia , diantaranya :
1) Lalainya kalbu seseorang dari zikrullah.
Allah
Ta’ala berfirman : “Dan barangsiapa yang berpaling dari menyebut
Ar-Rahman (Allah) maka Kami akan mendatangkan syaithan untuknya lalu
menjadi teman yang akan selalu mendampinginya.” [Az-Zukhruf : 36]
Syaikhul
Islam rahimahullah berkata : “Dan syaithan itu membisikan kejelekan dan
mundur dari membisikkan kejelekan tersebut. Bila seorang hamba berzikir
kepada Allah maka syaithan akan mundur. Namun bila ia lalai dari
zikrullah maka syaithan akan membisikkan kejelekan kepadanya. Atas dasar
ini maka meninggalkan zikrullah merupakan sebab dan awal munculnya
keyakinan yang batil dan keinginan yang rusak pada kalbu seseorang.
Diantara bentuk zikrullah adalah membaca Al-Qur’an dan memahaminya.”
[Majmu' Fataawa, dinukil dari Inqadzul Muslimin hal.14]
2) Rasa cinta dan kerinduan syaithan pria kepada orang wanita atau syaithan wanita kepada orang pria.
Syaikhul
Islam rahimahullah berkata : “Dan jin kadang kala mencintai manusia
sebagaimana manusia mencintai manusia lainnya. Hal itu sebagaimana
seorang pria mencintai wanita atau wanita mencintai seorang pria, rindu
dan membantu dengan berbagai cara. Bila jin itu mengetahui pasangannya
berselingkuh dengan yang lainnya maka kadangkala jin tersebut
membalasnya dengan pembunuhan atau selainnya. Ini semua memang nyata
terjadi.” [An Nubuwwat, dinukil dari Inqadzul Muslimin hal.15]
Asy-Syaikh
Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata :”Maka hendaknya bagi seorang
muslim dan muslimah untuk bersemangat membaca zikir-zikir yang
disyariatkan (agama) terutama zikir-zikir yang terkait dengan masuk
kamar kecil atau saat akan bersenggama, sebab bertelanjang tanpa
zikrullah (terlebih dahulu)merupakan salah satu sebab kecintaan jin
kepada manusia.“ [Inqadzul Muslimin hal.15].
Bentuk-Bentuk Gangguan Syaithan Selain Bisikan Kejahatan
1. Perubahan bentuk syaithan/jin menjadi manusia atau hewan untuk mengganggu manusia.
2. Memukul tubuh manusia.
3. Membakar.
4. Menggiring manusia untuk mendatangi tempat-tempat sampah dengan anggapan membawa mereka ke taman yang indah.
5. Mencuri harta manusia untuk diberikan kepada syaithan dari kalangan manusia.
6. Menyembunyikan keberadaan manusia (menculik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar