Ada Apa dengan Cicak
Pertanyaan dari:
"Hanna"
Subject:
"Cicak"
"Assalamu'alaikum wr. wb. ya
habibana
salam sejahtera dan rahmat semoga di
haturkan dari Allah kepada habib agar diberikan kemudahan dalam berdakwah
....amin
ya abna saggaf, disekitar rumah
saya, banyak anak-anak laki-laki yang selalu membunuh cicak dengan jepretan
dari lidi, saya meraasa risih dengan mereka lalu saya bertanya kepada mereka
kenapa mereka membunuh cicak padahal cicak-cicak itu memakan nyamuk sehingga
tidak ada nyamuk lagi dirumah namun mereka malah ngejawab ituadalah perintah
rasululloh. saya jawab hah perintah rasululloh terus mereka jawab kata guru ane
dahulu ketika nabi ibrahim dibakar dia malah meniup api jadi besar makanya kita
bunuh.
yang saya tanyakan, apakah itu benar
bib? bukanya cicak itu makhluk allah? bagaimana bisa?
mohon dijawab ya bib agar saya paham
apa yang teman-teman saya katakan
Wassalamu'alaikum wr. wb."
Wa'alaikumsalam warohmatullohi
wabarokatuh
Semoga Allah Ta'ala memberikan
kesehatan jasmani dan rohani yang selalu untuk semangat berkatifitas
Wahai Muslimah
Terimakasih kepada Hanna yang telah
mengirim pertanyaan melalui e-mail . Semoga Pembahasan yang
diberikan dapat memberikan hidayah dan bermanfaat
Cicak
Cicak merupakan binatang melata yang
merayap di dinding dan selalu memakan nyamuk yang ada disekitar kita namun
hewan kecil ini dicap oleh rasululloh saw sebagai fuwaisiqo. Apa itu Fuwaisiqo dan
Mengapa Rasululloh saw menamainya dengan Fuwaisiqo ?
Fuwaisiqo berarti si fasik yang
kecil.
Ada sebuah kisah bahwasanya ketika
Rasululloh saw sedang melaksanakan sholat bersama para shohabatnya, Beliau saw
tidak sengaja tiba-tiba cicak itu membuang hajatnya tepat diatas kepala padahal
kotoran berupa tahi dan kencing cicak mengandung najis dan sangat bau oleh
karenanya cicak dinamakan dengan fuwaisiqo
Ada sebuah
kisah juga dari Rasululloh saw mengenai ketika Nabi Ibrohim dibakar oleh Raja Namrud
عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ كَانَ يَنْفُخُ
عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام
Dari Ummu Syarik
radiallahu 'anha bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
untuk membunuh cicak. Dan Beliau bersabda: "Dahulu cicak ikut membantu
meniup api (untuk membakar) Ibrahim 'Alaihissalam." (Hadis Sahih Riwayat
Bukhari)
Allah Ta'ala Berfirman dalam Surat
Ash-Shoffaat ayat 97
قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَاناً فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ
mereka berkata:
"Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat, kemudian campakkan dia ke dalam api
yang menjulang-julang itu". (Surah As-Saaffaat, Ayat 97)
Dalam kejadian itu, masa yang sangat
singkat mereka mengumpulkan kayu bakar yang sangat banyak kemudian Nabi Ibrohim
as disakiti kedalam api yang menjulang tinggi melalui alat pelontar peluru
dalam keadaan terikat. Sebelum disakiti Nabi Ibrohim berdo'a
لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَكَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الْمُلْكُ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Tiada
tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, Tuhan semesta alam, segala puji bagiMu,
segala kerajaan hanya bagiMu, tiada sekutu bagiMu.
Allah Ta'ala Berfirman dalam Surat
Al-Ankabut ayat 24
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا اقْتُلُوهُ
أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ
لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Kemudian,
seruan Nabi Ibrahim tidak dijawab oleh kaumnya melainkan dengan kata-kata
(tentangan yang keras): "Bunuhlah dia atau bakarlah dia". Maka Allah
selamatkan Nabi Ibrahim dari api (yang disediakan oleh kaumnya). Sesungguhnya
peristiwa yang demikian, mengandungi tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah)
bagi kaum yang (mahu) beriman. (Surah Al-'Ankabut: 24)
Allah Azza wa
Jalla berfirman dalam Surat Al-Anbiyya ayat 68-70
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ
فَاعِلِينَ (68) قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
(69) وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ (70
mereka berkata:
"Bakarlah Dia dan belalah tuhan-tuhan kamu, jika betul kamu mahu bertindak
membelanya!". Kami berfirman: "Hai api, Jadilah Engkau sejuk serta
Selamat sejahtera kepada Ibrahim! "dan mereka (dengan perbuatan
membakarnya itu) hendak melakukan angkara Yang menyakitinya, lalu Kami jadikan
mereka orang-orang Yang amat rugi, (kalah Dengan hinanya). (Surah
Al-Anbiya':68-70)
Menurut Riwayat
Nabi Ibrohim dibakar selama 40-50 hari
Sesungguhnya Rasulullah pernah
memberitahu kami bahwa tatkala Ibrahim as dilemparkan ke dalam api tak satu pun
binatang di bumi saat itu kecuali dia akan memadamkannya kecuali cecak yang
meniup-niupkan apinya. Maka Rasulullah saw memerintahkan untuk membunuhnya.”
(HR Ibnu Majah)
ada sebuha kisah mengenai perjalanan
rasululloh bersama abu bakar ash-shodiq ke jabbal tsur. Beliau berlindung di
Jabbal Tsur dari kejaran Kafir Quroisy yang hendak membunuh nabi namun ketika
bersembunyi, cicak bersuara keras dan nyaring serta menggema seluruh gua.
Mendengar cicak bersuara keras Kafir Quroisy yakin bahwa Nabi saw berada
didalam Gua namun untungnya ketika mereka melihat pintu gua terdapat sarang
laba-laba, mereka tidak percaya. kalau orang masuk kegua itu pastilah sarnag
tersebut rusak.
Maka loloslah Nabi Muhammad dan para
shohabatnya bersembunyi. Maka dari itu, cicak disunnahkan untuk dibunuh
Mengenai Hukum membunuh cicak
Nabi Saw bersabda
حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ وَزَغَةً فِي أَوَّلِ ضَرْبَةٍ فَلَهُ كَذَا وَكَذَا
حَسَنَةً وَمَنْ قَتَلَهَا فِي الضَّرْبَةِ الثَّانِيَةِ فَلَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةً
لِدُونِ الْأُولَى وَإِنْ قَتَلَهَا فِي الضَّرْبَةِ الثَّالِثَةِ فَلَهُ كَذَا
وَكَذَا حَسَنَةً لِدُونِ الثَّانِيَةِ
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengkhabarkan
kepada kami Khalid bin 'Abdullah dari Suhail dari Bapanya dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa
yang membunuh cicak tokek/gecko (وَزَغَةً)
satu kali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini
kebaikan. Dan barang siapa yang membunuhnya dua kali pukul, maka dituliskan
baginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan berkurang dari pukulan
pertama. Dan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul, maka pahalanya kurang lagi
dari itu." (HR Muslim)
Telah menceritakan kepada kami (Hasan), telah menceritakan kepada kami
(Zuhair) dari (Suhail bin Abu Shalih), dari (Bapak nya), dari (Abu Hurairah),
bahwasanya dia berkata; Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa
(Seorang Muslim) yang membunuh cicak dalam pukulan pertama, maka dia akan
mendapatkan sekian dan sekian kebaikan. Dan barangsiapa yang membunuh cicak
dalam pukulan kedua, maka dia mendapatkan sekian dan sekian kebaikan. Dan
barangsiapa yang membunuh cicak dalam pukulan ketiga, maka dia mendapatkan
sekian dan sekian kebaikan.”. Ibnu Suhail berkata: “Sekali pukulan adalah yang
paling banyak pahalanya!”. (Hadits Shahih Riwayat Musnad Ahmad)
Rasulullah bersabda : ”Barangsiapa membunuh cecak maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan. Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeda dengan yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeda dengan yang kedua.”
Rasulullah bersabda : ”Barangsiapa membunuh cecak maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan. Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeda dengan yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeda dengan yang kedua.”
(HR Shahih Muslim, Sunan Abu Daud dan Jami’ at Tirmidzi dari Abu Hurairoh)
Namun demikian
bukan berarti setiap kali kita melihat cicak harus dibunuh karena perintah
rasululloh. Membunuh cicak itu hukumnya sunnah dilakukan dan tidak harus wajib
Imam Suyuthi menyebutkan didalam “al
Asbah an Nazhoir” bahwa Binatang-binatang itu terbagi menjadi empat macam :
1. Binatang yang didalamnya terdapat
manfaat dan tidak berbahaya maka ia tidak boleh dibunuh.
2. Binatang yang mengandung bahaya
didalamnya dan tidak bermanfaat maka dianjurkan untuk dibunuh seperti : ular
dan binatang-binatang yang berbahaya.
3. Binatang yang mengandung manfaat
didalamnya dari satu sisi namun berbahaya dari sisi lainnya, seperti : burung
elang maka tidak dianjurkan dan tidak pula dimakruhkan untuk membunuhnya.
4. Binatang yang tidak mengandung
manfaat didalamnya dan tidak pula berbahaya, seperti : ulat, serangga sejenis
kumbang maka tidaklah diharamkan dan tidak pula dianjurkan untuk membunuhnya.
(Al Asbah an Nazoir juz II hal 336)
Nah itulah indahnya Islam, walaupun
cicak disunnahkan untuk dibunuh oleh setiap kaum Muslim, tetapi tetap saja,
ummat Islam diharamkan untuk berlaku zhalim dan kejam terhadap semua makhluk termasuk
cicak.
Sekali pukulan yang dapat mematikan bagi sang cicak, maka pahalanya sangat besar daripada pukulan berikutnya yang selalu mengurangi pahala dari membunuh cicak.
Sekali pukulan yang dapat mematikan bagi sang cicak, maka pahalanya sangat besar daripada pukulan berikutnya yang selalu mengurangi pahala dari membunuh cicak.
Apalagi pada pukulan keempat dan
sebagainya, maka pahala kita menjadi nol, malah yang ada mungkin kita menjadi
dosa karena telah menganiaya cicak.
Cara yang benar
untuk membunuh cicak adalah dengan menggenggam tubuhnya, kemudian kepalanya
diletakkan di antara jari telunjuk dan jempol, setelahnya itu, tekan kepalanya
dengan keras. Ingat, jangan disiksa!
Bagi yang tidak
ingin mengamalkannya silahkan, tapi sebagai seorang muslim kita harus mengimani
bahwa cicak adalah binatang yang dianjurkan untuk dibunuh, karena sumbernya
langsung dari hadits Rosululloh dan shahih.
Sikap yang tepat
dalam memahami perintah Rasululloh adalah sikap sami'na wa atho'na
(tunduk dan patuh sepenuhnya)
Wallahu A'lam
Bish-showwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar