NABI YUSUF PART 3
Pertemuan Yusuf A.S dengan saudara-saudaranya
Kemudian
dtglah orang berduyun-duyun dari kota dan desa-desa pinggiran Mesir,
bahkan dari negara-negara yang berhampiran Mesir yang sudah kekurangan
bhn makanan bagi rakyatnya. Mrk dtg bagi mengharapkan pertolongan Nabi
Yusuf untuk memberi kesempatan membeli gandum serta lain-lain bhn mknan
yang masih tersedia dalam gudang-gudang pemerintah.
Di antara para
pendatang yang ingin berbelanja di Mesir terdapat rombongan orang-orang
Palestin, termasuk di antara mrk ialah saudara-saudara Nabi Yusuf
sendiri, ialah penyebab utama bagi penderitaan yang telah di alaminya.
Nabi Yusuf segera mengenal mereka tetapi sebaliknya mrk tidak mengenal
akan Nabi Yusuf yang pernah dilemparkan ke dalam telaga. Bahkan tidak
terlintas dalam fikiran mrk bahwa Yusuf masih hidup, apa lagi menjadi
orang besar memimpin negara Mesir sebagai wakil Raja yang berkuasa
mutlak.
Atas pertanyaan Nabi Yusuf berkatalah jurucakap rombongan putera-putera Ya'qub: "Wahai Paduka Tuan, kami adalah putere-putera Ya'qub yang kesemuanya adalah dua belas orang Yang termuda di antara kami putera ayah yang bongsu kami tinggalkan rumah untuk menjaga ayah kami yang talah lamjut usia dan buta pula. Seorang saudara lain telah lama meninggalkan rumah dan hingga kami tidak mengetahui di mana dia berada. Kami datang kemari atas perintah ayah kami, agar memohon pertolongan dna bantuan Paduka Tuan yang budiman, kiranya dpt memberi kesempatan memperkenankan kami membeli gandum dari pesediaan pemerintahan tuan, bagi memenuhi keperluan kami yang sgt mendesak, sehubungan dengan krisis bhn makanan yang menimpa daerah kami."
Berkata Nabi Yusuf menjawab keterangan-keterangan saudaranya itu: "Sesungguhnya kami meragukan identiti kamu dan menyangsikan keteranganmu ini. Kami tidak dpt mengabaikan adanya kemungkinan bahwa kamu adalah mata-mata yang dikirim oleh musuh-musuh kami untuk mengadakan kekecohan dan kekacauan di negeri kami karenanya kami menghendaki memberi bukti-bukti yang kuat atas kebenaran kata-katamu atau membawa saksi-saksi yang kami percaya bahwa kamu adalah beul-betul putera-putera Ya'qub."
"Paduka Tuan Yang bijaksana", menyambut jurucakap itu, "Kami adalah orang-orang musafir gharib di negeri tuan, tidak seorang pun di sini mengenal kami atau kami kenal, maka sukar sekali bagi kami pada masa ini memberi bukti atau membawa saksi sebagaimana Paduka Tuan serukan. Maka kami hanya berpasrah kepada Paduka Tuan untuk memberi jalan kepada kami dengan cara bagaimana kami dpt memenuhi seruan paduka itu."
"Baiklah", Nabi Yusuf berkata, "Kali ini kami memberi kesempatan kepada kamu untuk membeli gandum dari gudang kami secukupnya keperluaan kamu sekeluarga dengan syarat bahwa kamu harus kembali kesini secepat mungkin membawa saudara bongsumu yang kamu tinggalkan dirumah. Jiak syarat ini tidak dipenuhi, maka kami tidak akan melayani keperluan kamu akan gandum untuk masa selanjutnya." Berkata abang kepada Yusuf yang tidak mengenalkannya itu: "Paduka Tuan kami mengira bahwa ayah kami tidak akan mengizinkan kami membawa adik bongsu kami ke sini, karena ia adalah kesayangan ayah kami yang sangat dicintai dan dia adalah penghibur ayah yang menggantikan kedudukan saudara kami Yusuf, sejak ia keluar dari rumah menghilangkan tanpa meninggalkan bekas.
Atas pertanyaan Nabi Yusuf berkatalah jurucakap rombongan putera-putera Ya'qub: "Wahai Paduka Tuan, kami adalah putere-putera Ya'qub yang kesemuanya adalah dua belas orang Yang termuda di antara kami putera ayah yang bongsu kami tinggalkan rumah untuk menjaga ayah kami yang talah lamjut usia dan buta pula. Seorang saudara lain telah lama meninggalkan rumah dan hingga kami tidak mengetahui di mana dia berada. Kami datang kemari atas perintah ayah kami, agar memohon pertolongan dna bantuan Paduka Tuan yang budiman, kiranya dpt memberi kesempatan memperkenankan kami membeli gandum dari pesediaan pemerintahan tuan, bagi memenuhi keperluan kami yang sgt mendesak, sehubungan dengan krisis bhn makanan yang menimpa daerah kami."
Berkata Nabi Yusuf menjawab keterangan-keterangan saudaranya itu: "Sesungguhnya kami meragukan identiti kamu dan menyangsikan keteranganmu ini. Kami tidak dpt mengabaikan adanya kemungkinan bahwa kamu adalah mata-mata yang dikirim oleh musuh-musuh kami untuk mengadakan kekecohan dan kekacauan di negeri kami karenanya kami menghendaki memberi bukti-bukti yang kuat atas kebenaran kata-katamu atau membawa saksi-saksi yang kami percaya bahwa kamu adalah beul-betul putera-putera Ya'qub."
"Paduka Tuan Yang bijaksana", menyambut jurucakap itu, "Kami adalah orang-orang musafir gharib di negeri tuan, tidak seorang pun di sini mengenal kami atau kami kenal, maka sukar sekali bagi kami pada masa ini memberi bukti atau membawa saksi sebagaimana Paduka Tuan serukan. Maka kami hanya berpasrah kepada Paduka Tuan untuk memberi jalan kepada kami dengan cara bagaimana kami dpt memenuhi seruan paduka itu."
"Baiklah", Nabi Yusuf berkata, "Kali ini kami memberi kesempatan kepada kamu untuk membeli gandum dari gudang kami secukupnya keperluaan kamu sekeluarga dengan syarat bahwa kamu harus kembali kesini secepat mungkin membawa saudara bongsumu yang kamu tinggalkan dirumah. Jiak syarat ini tidak dipenuhi, maka kami tidak akan melayani keperluan kamu akan gandum untuk masa selanjutnya." Berkata abang kepada Yusuf yang tidak mengenalkannya itu: "Paduka Tuan kami mengira bahwa ayah kami tidak akan mengizinkan kami membawa adik bongsu kami ke sini, karena ia adalah kesayangan ayah kami yang sangat dicintai dan dia adalah penghibur ayah yang menggantikan kedudukan saudara kami Yusuf, sejak ia keluar dari rumah menghilangkan tanpa meninggalkan bekas.
Akan tetapi
bagaimana pun untuk kepentingan kami sekeluarga, akan kami usahakan
sedapat mungkin memujuk ayah agar memngizinkan kami membawa adik kami
Benyamin ke mari dalam kesempatan yang akan datang."
Sejak awal Nabi Yusuf melihat wajah-wajah saudaranya yang dtg memerlukan gandum, tidak ada niat sedikit pun dalam hatinya hendak mempersukarkan missi mrk sebagai balas dendam atas perbuatan yang mrk telah lakukan terhadap dirinya. Soal jawab yang dilakukan dengan mrk hanya sekadar ingin mengetahui keadaan ayah dan adik bongsunya, Benyamin yang sudah bertahun-tahun ditinggalkan dan hanya sekadar taktik untuk mempertemukan kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya yang sudah lama terpisah.
Kemudian Nabi Yusuf memerintahkan pegawai-pegawainya mengisi karung-karung saudaranya dengan gandum dan bhn makanan yang mrk perlu. Sedang brg-brg emas dan perak yang mrk bawa untuk harga gandum dan bhn makn itu, diisikan kembali ke dalam karung-karung mrk secara diam-diam tanpa mrk ketahui.
Setibanya kembali di Palestin
berceritalah mrk kepada ayahnya Ya'qub tentang perjalanan mrk dan
bagaimana Yusuf menerima mrk, yang dipujinya sebagai penguasa yang
bijaksana, adil, sabar, rendah hati dan sangat ramah-tamah. Tanpa
sedikit kesukaran pun mrk telah diberikan hajat mrk dari gandum yang
diisikan sekali oleh pegawai-pegawai Yusuf ke dalam karung
mrk.Disampaikan pula oleh mrk kepada ayahnya, bahwa mrk diharuskan oleh
Yusuf membawa adik bongsu mrk ke Mesir, bila mrk dtg lagi untuk
membeli gandum dan bhn mknan. Tanpa membawa adik termaksud, mrk tidak
akan dilayani dan diperkenankan membeli gandum yang mrk perlukan.
Karenanya mrk dari jauh-jauh mohon agar mrk diperkenankan membawa adik
mrk Benyamin bila mrk harus kembali ke Mesir untuk membeli gandum.
Berkata Nabi Ya'qub serta merta setelah mendengar cerita putera-puteranya:"Tidak,sesekali tidak akanku berikan izinkan kepadamu untuk membawa Benyamin jauh drpku. Aku tidak akan mempercayakan Benyamin kepadamu setelah apa yang terjadi dengan diri Yusuf adikmu.Kamu telah berjanji akan menjaganya baik-baik, bahkan sanggup mengorbankan jiwa-ragamu untuk keselamatannya.
Berkata Nabi Ya'qub serta merta setelah mendengar cerita putera-puteranya:"Tidak,sesekali tidak akanku berikan izinkan kepadamu untuk membawa Benyamin jauh drpku. Aku tidak akan mempercayakan Benyamin kepadamu setelah apa yang terjadi dengan diri Yusuf adikmu.Kamu telah berjanji akan menjaganya baik-baik, bahkan sanggup mengorbankan jiwa-ragamu untuk keselamatannya.
Akan tetapi apa yang
telah terjadi adalah sebaliknya. Kamu pulang ke rumah dalam keadaan
selamat, sedang adikmu Yusuf, kamu lepaskan menjadi mangsa serigala.
Cukuplah apa yang telahku alami mengenai diri Yusuf dan janganlah
terulang lagi kali ini mengenai diri Benyamin".
Ketika karung-karung yang dibawa kembali dari Mesir dibongkar, ternyata didalamnya terdpt barang-barang emas dan perak yang telah mrk bayarkan untuk harga gandum yang dibeli. Maka seraya tercengang bercampur gembira, berlari-larilah mrk menyampaikan kehairanan mrk kepada ayahnya. Mereka berkata: "Wahai ayah! KAmi tidak berdusta dalam cerita kami tentang itu penguasa Mesir orang baik hati. Lihatlah brg-brg emas dan perak yang telah kami bayarkan untuk ganti gandum yang kami terima, dipulangkan kembali ke dalam karung-karung kami tanpa kami mengetahui. Jadi apa yang kami bawa ini adalah pemberian percuma dari penguasa Mesir yang sgt murah hati itu."
Dengan diperolehnya gandum, bantuan percuma dari putera yang tidak mrk kenali, keluarga Ya'qub menjadi tenang dan merasa buat beberapa waktu, bahwa api didapur rumah akan tetap menyala. akan tetapi persediaan yang terbatas itu tidak bertahan lama jika tidak disusul dengan pengisian stok baru selama musim kemarau belum berakhir.
Ketika karung-karung yang dibawa kembali dari Mesir dibongkar, ternyata didalamnya terdpt barang-barang emas dan perak yang telah mrk bayarkan untuk harga gandum yang dibeli. Maka seraya tercengang bercampur gembira, berlari-larilah mrk menyampaikan kehairanan mrk kepada ayahnya. Mereka berkata: "Wahai ayah! KAmi tidak berdusta dalam cerita kami tentang itu penguasa Mesir orang baik hati. Lihatlah brg-brg emas dan perak yang telah kami bayarkan untuk ganti gandum yang kami terima, dipulangkan kembali ke dalam karung-karung kami tanpa kami mengetahui. Jadi apa yang kami bawa ini adalah pemberian percuma dari penguasa Mesir yang sgt murah hati itu."
Dengan diperolehnya gandum, bantuan percuma dari putera yang tidak mrk kenali, keluarga Ya'qub menjadi tenang dan merasa buat beberapa waktu, bahwa api didapur rumah akan tetap menyala. akan tetapi persediaan yang terbatas itu tidak bertahan lama jika tidak disusul dengan pengisian stok baru selama musim kemarau belum berakhir.
Demikianlah maka Nabi Ya'qub yang melihat
persediaan gandumnya makin hari makin berkurangan sedangkan
tanda-tanda krisis makanan belum nampak, terpaksalah ia mengutus
putera-puteranya kembali ke mesir untuk memperoleh bekalan untuk kedua
kalinya dari Yusuf wakil Raja negeri itu. Dan karena putera-putera
Ya'qub tidak akan berangkat ke Mesir tanpa Benyamin, sesuai janji mrk
kepada Yusuf, maka terpaksa pulalah Ya'qub mengikut sertakan putera
bongsunya Benyamin dalam rombongan abg-abgnya.
Dengan iringan doa serta nasihat si ayah, berangkatlah kafilah putera-putera Ya'qub yang terdiri dari sebelas orang Setiba mrk diperbatasan kota berpisahlah menjadi beberapa kelompok memasuki kota dari arah yang berlainan sesuai dengan pesan ayah mrk untuk menghindari timbulnya iri hati penduduk serta prasangka dan tuduhan bahwa mrk adalah mata-mata musuh.
Dengan iringan doa serta nasihat si ayah, berangkatlah kafilah putera-putera Ya'qub yang terdiri dari sebelas orang Setiba mrk diperbatasan kota berpisahlah menjadi beberapa kelompok memasuki kota dari arah yang berlainan sesuai dengan pesan ayah mrk untuk menghindari timbulnya iri hati penduduk serta prasangka dan tuduhan bahwa mrk adalah mata-mata musuh.
Setibanya di istana kerajaan mrk diterima oleh adik mereka
sendiri Yusuf yang belum mrk kenal kembali, dengan penuh ramah-tamah
dan dihormati dengan jamuan makan. Bagi mrk disediakan tempat
penginapan untuk setiap dua orang sebuah rumah, sedang adik bongsu
Yusuf, Benyamin diajak bersamanya menginap didalam istana.
Sewaktu berada berduaan dengan Yusuf, Benyamin mencucurkan airmata seraya berkata kepada abangnya yang belum dikenal kembali: "Andaikan abgku Yusuf masih hidup, nescaya engkau akan menempatkan aku bersamanya di sebuah rumah tersendiri sebagaimana saudara-saudaraku yang lain." Yusuf lalu menghiburkan hati adiknya dengan kata-kata: "Sukakah engkau bila aku menjadi abgmu menggantikan abgmu yang hilang itu?" Benyamin menjawab: "Tentu namun sayang sekali bahwa engkau tidak dilahirkan oleh ayahku Ya'qub dan ibuku Rahil."
Mendengar kata-kata si adik yang merawankan hati itu, bercucurlah air mata Yusuf, lalu memeluk adiknya sambil mengaku bahwa dia adalah Yusuf, abgnya yang hilang itu. Ia menceritakan kepada adiknya penderitaan -penderitaan yang telah dialami sejak ia dicampakkan ke dalam perigi , diperjual-belikan sebagai hamba sahaya, ditahannya dalam penjara selama bertahun-tahun tanpa dosa dan akhirnya berkat rahmat dan kurniaan Tuhan diangkatlah ia sebagai wakil raja yang berkuasa mutlak. Yusuf mengakhiri beritanya dengan berpesan kepada adiknya, agar merahsiakan apa yang telah ia dengarkan dan jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya yang lain.
Alangkah gembiranya Benyamin mendengar cerita abgnya yang selalu dikenangnya sejak ia hilang meninggalkan rumah bersama-sama saudara-saudaranya berkelah beberapa tahun yang lalu. Ia segera memeluk abangnya kembali seraya berkata: "Aku tidak dapat bayangkan betapa gembiranya ayah bila ia mendengar bahwa engkau masih hidup dalam keadaan segar bugar, sihat afiat, menguasai suatu kerajaan besar, tinggal didalam istana yang diliputi oleh segala kemewahan dan kemegahan. Sebab sejak engkau menghilang ayah kami tidak pernah terlihat gembira. Ia selalu diliputi oleh rasa sedih dan duka, tidak pernah sedikit pun bayanganmu terlepas dari ingatannya. Demikianlah keadaan ayah kami hai Yusuf sejal engkau menghilangkan rumah dan menghilang, sampai-sampai menjadi putih matanya karena kesedihan dan tangisnya yang tidak ada hentinya."
Kisah pertemuan Yusuf dengan saudaranya dikisahkan dalam Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 58 sehingga 69 yang bermaksud :~
Sewaktu berada berduaan dengan Yusuf, Benyamin mencucurkan airmata seraya berkata kepada abangnya yang belum dikenal kembali: "Andaikan abgku Yusuf masih hidup, nescaya engkau akan menempatkan aku bersamanya di sebuah rumah tersendiri sebagaimana saudara-saudaraku yang lain." Yusuf lalu menghiburkan hati adiknya dengan kata-kata: "Sukakah engkau bila aku menjadi abgmu menggantikan abgmu yang hilang itu?" Benyamin menjawab: "Tentu namun sayang sekali bahwa engkau tidak dilahirkan oleh ayahku Ya'qub dan ibuku Rahil."
Mendengar kata-kata si adik yang merawankan hati itu, bercucurlah air mata Yusuf, lalu memeluk adiknya sambil mengaku bahwa dia adalah Yusuf, abgnya yang hilang itu. Ia menceritakan kepada adiknya penderitaan -penderitaan yang telah dialami sejak ia dicampakkan ke dalam perigi , diperjual-belikan sebagai hamba sahaya, ditahannya dalam penjara selama bertahun-tahun tanpa dosa dan akhirnya berkat rahmat dan kurniaan Tuhan diangkatlah ia sebagai wakil raja yang berkuasa mutlak. Yusuf mengakhiri beritanya dengan berpesan kepada adiknya, agar merahsiakan apa yang telah ia dengarkan dan jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya yang lain.
Alangkah gembiranya Benyamin mendengar cerita abgnya yang selalu dikenangnya sejak ia hilang meninggalkan rumah bersama-sama saudara-saudaranya berkelah beberapa tahun yang lalu. Ia segera memeluk abangnya kembali seraya berkata: "Aku tidak dapat bayangkan betapa gembiranya ayah bila ia mendengar bahwa engkau masih hidup dalam keadaan segar bugar, sihat afiat, menguasai suatu kerajaan besar, tinggal didalam istana yang diliputi oleh segala kemewahan dan kemegahan. Sebab sejak engkau menghilang ayah kami tidak pernah terlihat gembira. Ia selalu diliputi oleh rasa sedih dan duka, tidak pernah sedikit pun bayanganmu terlepas dari ingatannya. Demikianlah keadaan ayah kami hai Yusuf sejal engkau menghilangkan rumah dan menghilang, sampai-sampai menjadi putih matanya karena kesedihan dan tangisnya yang tidak ada hentinya."
Kisah pertemuan Yusuf dengan saudaranya dikisahkan dalam Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 58 sehingga 69 yang bermaksud :~
"58.~
Dan saudara-saudara Yusuf dtg {ke Mesir} lalu mrk masuk ke
{tempat}nya. Maka Yusuf mengenal mrk, sedang mrk tidak kenal {lagi}
kepadanya.
59.~ Dan tatkala Yusuf menyiapkan bhn mknannya, ia berkata:
"Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu {Benyamin},
tidaklah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah
sebaik-baik penerima tamu?
60.~ Jika kamu tidak membawanya kepadaku,
maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi drpku dan jgn kamu
mendekatiku".
61.~ Mrk berkata: "Kami akan memujuk ayah kami untuk
membawanya {ke mari} dan sesungguhnya kami benar-benar akan
melaksanakannya".
62.~ Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "
Masukkanlah brg-brg {penukar kepunyaan} mrk ke dalam karung-karung mrk,
spy mrk mengetahui apabila mrk telah kembali kepada keluarganya,
mudah-mudahan mrk kembali lagi".
63.~ Maka tatkala mrk telah kembali
kepada ayah mrk {Ya'qub}, mrk berkata: " Wahai ayah kami, kami tidak
mendpt sukatan {gandum} lagi, {jika todak membawa saudara kami}, sebab
itu biarkanlah saudara kami {Benyamin} pergi bersama kami supaya kami
mendpt sukatan dan sesungguhnya kami akan benar-benar menjaganya".
64.~
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya {Benyamin}
kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya {Yusuf}
kepada kamu dahulu?" Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia
adalah Mahga Penyayang di antara para penyayang.
65.~ Tatkala mrk
membuka brg-brgnya, mrk menemukan kembali brg-brg {penukaran} mrk
dikembalikan kepada mrk. Mrk berkata: "Wahai ayah kami, apa lagi yang
kami inginkan. Ini brg-brg kami dikembalikan kepada kami dan kami akan
dpt memberi makan keluarga kami dan kami akan dpt memelihara ksaudra
kami dan kami akan mendapat tambahan sukatan {gandum} seberat seekor
unta. Itu adalah sukatan yang mudah {bagi Raja Mesir}".
66.~ Ya'qub
berkata : "Aku sesekali tidak akan melepaskannya {pergi} bersama-sama
kamu sebelum kamu memberikan janji yang teguh atas nama Allah bahwa
kamu akan pasti membawanya kepadaku kembali, Kecuali jika kamu dikepung
musuh ". Tatkala mrk memberi janji mrk, maka Ya'qub berkata: "Allah
adalah saksi terhadap yang kami ucapkan {ini}".
67.~ Dan Ya'qub berkata: "
Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk bersama-sama dari satu pintu
gerbang dan masuklah dari pintu gerbang yang berlainan namun demikian
aku tidak dpt melepaskan kamu brg sedikit pun daripada {takdir} Allah.
Keputusan menetapkan {sesuatu} hanyalah hak Allah; kepada-Nya aku
bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal
berserah diri".
68.~ Dan tatkala mrk masuk menurut yang diperintahkan
ayah mrk ,maka {cara yang mrk lakukan itu} tiadalah melepaskan mrk
sedikit pun daripada {takdir} Allah, akan tetapi itu hanya suatu
keinginan pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya
dia mempunyai pengetahuan , karena Kami telah mengajarkan kepadanya.
Akan tetapi kebanyakkan manusia tidak mengetahui.
69.~ Dan tatkala mrk
masuk ke {tempat} Yusuf, Yusuf membawa saudaranya {Benyamin} ke
tempatnya. Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku {ini} adalah saudaramu,maka
janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang mrk telah lakukan."
Yusuf menahan Benyamin sebagai tahanan
Yusuf
menerima saudara-saudaranya sebagai tamu selama tiga hari tiga malam.
Setelah selesai masa bertamu bersiap-siaplah mrk untuk pulang kembali
ke negerinya, sesudah karung-karung mrk diisi dengan penuh {gandum} dam
bhn-bhn makanan lain yang mrk perlukan.
Setelah berjabat tangan,
meminta diri dari Yusuf, bergeraklah kafilah mrk menuju pintu gerbang
ke luar kota. Tetapi sebelum kafilah sempat melewati batas kota,
tiba-tiba beberapa pengawal istana yang berkuda mengejar mrk dan
memerintah agar berhenti dan dilarang meneruskan perjalanan, sebelum
diadakan pemeriksaan terhadap brg-brg mrk bawa. Para pengawal mengatakan
bahwa sebuah piala gelas minum raja telah hilang dan mungkin salah
seorang drp mrk yang mencurinya.
Kafilah berhenti di tempat dan dengan hairan berkatalah jurucakap mrk: "Demi Allah kami dtg kemari bukannya untuk mengacau dan sgt tidak mungkin bahwa salah seorang drp kami akan mencuri piala itu. Kami adalah putera-putera Ya'qub pesuruh Allah. Kami sudah merasa berhutang budi kepada raja dan banyak berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami. Masakan kami akan membalas kebaikan hati raja dengan mencuri brg-brgnya? Namun untuk membenarkan kata-kata kami, kami tidak berkeberatan karung-karung dan brg-brg kami dibongkar dan digeledah sepuas-puasnya. Dan bila ternyata ada salah seorang drp kami yang kedapatan piala itu di dalam kumpulan brg-brgnya, kami rela menyerahkannya kepada raja untuk diberi ganjaran yang setimpal."
Penggeledahan dilakukan oleh para pengawal, brg-brg serta karung-karung diturunkan dari atas punggung unta, dibongkar dan diperiksa. Sejurus kemudian berteriaklah salah seorang pengawal dengan memegang piala di tangannya seraya berkata: "Inilah dia piala yang hilang."
Kafilah berhenti di tempat dan dengan hairan berkatalah jurucakap mrk: "Demi Allah kami dtg kemari bukannya untuk mengacau dan sgt tidak mungkin bahwa salah seorang drp kami akan mencuri piala itu. Kami adalah putera-putera Ya'qub pesuruh Allah. Kami sudah merasa berhutang budi kepada raja dan banyak berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami. Masakan kami akan membalas kebaikan hati raja dengan mencuri brg-brgnya? Namun untuk membenarkan kata-kata kami, kami tidak berkeberatan karung-karung dan brg-brg kami dibongkar dan digeledah sepuas-puasnya. Dan bila ternyata ada salah seorang drp kami yang kedapatan piala itu di dalam kumpulan brg-brgnya, kami rela menyerahkannya kepada raja untuk diberi ganjaran yang setimpal."
Penggeledahan dilakukan oleh para pengawal, brg-brg serta karung-karung diturunkan dari atas punggung unta, dibongkar dan diperiksa. Sejurus kemudian berteriaklah salah seorang pengawal dengan memegang piala di tangannya seraya berkata: "Inilah dia piala yang hilang."
Para anggota rombongan terkejut,
mengangakan mulut, sambil memandang satu dengan yang lain
kehairan-hairanan, seakan-akan masing-masing bertanya di dalam diri
sendiri, gerangan musibah apakah yang menimpa mrk ini? sgt berat bahkan
tidak mungkin, mrk akanpercaya bahwa salah seorang dari rombongan
bersaudara itu melakukan perbuatan yang akan mencemarkan nama baik mrk.
Namun yang mrk saksikan dengan mata kepalanya masing-masing tidak dpt
dimungkiri dan ditolak kebenarannya.
Bertanya pemimpin rombongan kepada pengawal, dari mana mrk dptkan piala itu. Mereka menujukan kepada salah satu bagasi, yang ternyata bahwa bagasi itu adalah kepunyaan adik bongsu mrk Benyamin. MAka sesuai dengan persetujuan yang telah disepakati, ditahanlah Benyamin dan tidak diizinkan menyertai rombongan itu pulang.
Bertanya pemimpin rombongan kepada pengawal, dari mana mrk dptkan piala itu. Mereka menujukan kepada salah satu bagasi, yang ternyata bahwa bagasi itu adalah kepunyaan adik bongsu mrk Benyamin. MAka sesuai dengan persetujuan yang telah disepakati, ditahanlah Benyamin dan tidak diizinkan menyertai rombongan itu pulang.
Pada masa itu terbayanglah dihadapan mrk wajah
Ya'qub ayah mrk, yang sedang buta dan mengidap penyakit karena tidak
henti-hentinya mengenangkan dan mengingati Yusuf. Ayah yang dengan susah
payah dan dengan rasa berat melepaskan Benyamin menyertai mrk ke Mesir
karena khuatir berulangnya kembali tragedi Yusuf akan dialami oleh
adik bongsunya Benyamin. Bagaimana harus mrk hadapi ayah mrk yang telah
diberikan janji yang teguh atas nama Allah akan membawa Benyamin
kembali? Dan apakah akan percaya ayah mrk bial diberitahu bahwa
Benyamin telah ditahan di Mesir karena mencuri piala raja? Tidakkah
berita itu kelak akan menjadikan penyakit ayah mrk makin parah, bahkan
mungkin akan membinasakannya dan mengakhiri hayatnya?
Selagi pertanya-pertanya itu berputar di dalam fikiran abg-abgnya, Benyamin termenung seorang diri, tidak berkata sepakat kata pun. Ia ternganga kehairanan, bagaimana piala itu boleh didpti di dalam bagasinya. PAdahal ia sesekali tidak merasa menyentuhnya. Ia ingin menolak tuduhan dan menyangkal dakwaan terhadap dirinya, namun akan merasa sia-sia belaka, bahkan akan menambah menjengkelkan para pengawak yang telah mengeluarkan piala dari bagasinya sebagai bukti yang nyata yang tidak dpt dibantah. Ia hanya berpasrah kepada Allah Yang Mengetahui bahwa ia bersih dari tuduhan mencuri.
Anggota rombongan ramai-ramai mendatangi Yusuf, memohon kebijaksanaannya agar menerima salah seorang drp mrk untuk menggantikan Benyamin sebagai tahanan. Berkata mrk: "Wahai Paduka Tuan! kami sedar bahwa adik bongsu kami bersalah dan kami tidak dpt memungkiri kenyataan yang telah kami saksikan dengan mata kepala kami ketika piala diketemukan di dalam bagasinya. Akan tetapi memohon kebijaksanaan dan belas kasihan Tuan agar adik kami Benyamin meninggalkan Mesir dan sebagai gantinya Paduka Tuan dpt menuju salah seorang drp kami sebagai tahanan. Sebab bila rombongan kami tiba di tempat tanpa Benyamin, hal itu akan sgt menyedihkan ayah kami, bahkan mungkin dpt membinasakan jiwanya. Ayah kami yang sudah lanjut usia, hampir mencapai satu abad, berada dalam keadaan sakit, sejak kehinagan putera kesayangannya Yusuf.
Selagi pertanya-pertanya itu berputar di dalam fikiran abg-abgnya, Benyamin termenung seorang diri, tidak berkata sepakat kata pun. Ia ternganga kehairanan, bagaimana piala itu boleh didpti di dalam bagasinya. PAdahal ia sesekali tidak merasa menyentuhnya. Ia ingin menolak tuduhan dan menyangkal dakwaan terhadap dirinya, namun akan merasa sia-sia belaka, bahkan akan menambah menjengkelkan para pengawak yang telah mengeluarkan piala dari bagasinya sebagai bukti yang nyata yang tidak dpt dibantah. Ia hanya berpasrah kepada Allah Yang Mengetahui bahwa ia bersih dari tuduhan mencuri.
Anggota rombongan ramai-ramai mendatangi Yusuf, memohon kebijaksanaannya agar menerima salah seorang drp mrk untuk menggantikan Benyamin sebagai tahanan. Berkata mrk: "Wahai Paduka Tuan! kami sedar bahwa adik bongsu kami bersalah dan kami tidak dpt memungkiri kenyataan yang telah kami saksikan dengan mata kepala kami ketika piala diketemukan di dalam bagasinya. Akan tetapi memohon kebijaksanaan dan belas kasihan Tuan agar adik kami Benyamin meninggalkan Mesir dan sebagai gantinya Paduka Tuan dpt menuju salah seorang drp kami sebagai tahanan. Sebab bila rombongan kami tiba di tempat tanpa Benyamin, hal itu akan sgt menyedihkan ayah kami, bahkan mungkin dpt membinasakan jiwanya. Ayah kami yang sudah lanjut usia, hampir mencapai satu abad, berada dalam keadaan sakit, sejak kehinagan putera kesayangannya Yusuf.
Adalah adik kami Benyamin ini yang menjadi
penghibur hatinya yang dirundung duka dan sedih sepanjang hayatnya. Ia
bahkan tidak mengizinkan kami membawanya kemari kalau tidak karena
terpaksa telah berkurangnya persediaan gandum di rumah. Maka sangat
kami harapkan belas kasihan Paduka Tuan kepada ayah kami dengan
melepaskan Benyamin dan menahan salah seorang daripada kami sebagai
gantinya."
Yusuf menolong permohonan abg-abgnya dan berpegang teguh pada persepakatan yang telah sama dipersetujui, bahwa brg siapa kedapatan piala di dalam bagasinya akan ditahan, apa lagi menurut syariat Nabi Ya'qub bahwa brg siapa yang mencuri maka hukumannya ialah si pencuri dijadikan hamba satu tahun lamanya.
Yusuf menolong permohonan abg-abgnya dan berpegang teguh pada persepakatan yang telah sama dipersetujui, bahwa brg siapa kedapatan piala di dalam bagasinya akan ditahan, apa lagi menurut syariat Nabi Ya'qub bahwa brg siapa yang mencuri maka hukumannya ialah si pencuri dijadikan hamba satu tahun lamanya.
Dalam permusyawaratan
yang telah dilakukan oleh abg-abg Yusuf telah gagal memperoleh
persetujuannya melepaskan Benyamin dari tahanan, berkatalah Yahudza,
saudara tertua di antara mrk: "Aku tidak mempunyai muka untuk mengadap
ayah tanpa Benyamin. Kami telah mendurhakai ayah dengan melemparkan
Yusuf ke dalam perigi sehinggakan menjadi ayah menderita sepanjang
hayat dan kini akan menambahkan lagi penderitaan ayah dengan
meninggalkan Benyamin seorang diri disini tanpa kami mengetahui nasib
apa yang akan dialaminya sedang kami talah berjanji dan bersumpah akan
membawanya kembali jika apa pun yang akan kami hadapi untuk menjaga
keselamatannya.
Karenanya aku akan tinggal disini buat sementara dan
tidak akan pulang ke rumah sebelum ayah memanggilku dan mengizinkanku
kembali. Pergilah kamu segera pulang kembali dan ceritakanlah kepada
ayah apa yang telah terjadi dengan sebenarnya dan bila ayah tidak
mempercayaimu, disebabkan pengalamannya dengan Yusuf, maka biarlah ia
menanya kepada kafilah-kafilah dan orang -orang yang telah menyaksikan
peristiwa penggeledahan dengan mata kepala mrk sendiri di tempat kami
ditahan.
Berangkatlah kafilah Ya'qub kembali ke tanah airnya dengan hanya terdiri dari sembilan orang, meninggalkan di belakang mrk abg sulungnya Yahudza dan adik bongsunya Benyamin. Setiba mrk di rumah hanya dengan sembilan orang dan menghadap ayahnya menceritakan apa yang telah terjadi pada diri Benyamin dan Yahudza. Nabi Ya'qub berkata seraya berpaling drp mereka dan mengusap dada: "Oh alangkah sedihnya hatiku karena hilangnya Yusuf yang masih terbayang wajahnya di depan mataku.
Berangkatlah kafilah Ya'qub kembali ke tanah airnya dengan hanya terdiri dari sembilan orang, meninggalkan di belakang mrk abg sulungnya Yahudza dan adik bongsunya Benyamin. Setiba mrk di rumah hanya dengan sembilan orang dan menghadap ayahnya menceritakan apa yang telah terjadi pada diri Benyamin dan Yahudza. Nabi Ya'qub berkata seraya berpaling drp mereka dan mengusap dada: "Oh alangkah sedihnya hatiku karena hilangnya Yusuf yang masih terbayang wajahnya di depan mataku.
Kini kamu tambah lagi penderitaanku dengan meninggalkan Benyamin
di negeri orang untuk kedua kalinya kamu melanggar janjimu dan
sumpahmu sendiri dan untuk kedua kalinya aku kehilangan putera yang sgt
aku sayangi dan hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan
itu. Semoga Allah memberi kesabaran kepadaku dan mempertemukan ku
kembali dengan anak-anakku semuanya."
Berkata putera-puteranya menjawab: "Wahai ayah! Demi Allah engkau akan mengidap penyakit yang berat dan akan binasalah engkau bila engkau terus menerus mengenangkan Yusuf dan tidak berusaha menghilangkan bayangannya dari fikiranmu."
Menjawab teguran putera-puteranya itu berucaplah Ya'qub: "Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan nasibku, kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya."
Berkata putera-puteranya menjawab: "Wahai ayah! Demi Allah engkau akan mengidap penyakit yang berat dan akan binasalah engkau bila engkau terus menerus mengenangkan Yusuf dan tidak berusaha menghilangkan bayangannya dari fikiranmu."
Menjawab teguran putera-puteranya itu berucaplah Ya'qub: "Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan nasibku, kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya."
Kemudian ,
mengenai diri Benyamin yang ditahan oleh pengawal-pengawal kerajaan,
maka sepeninggalan abg-abgnya, oleh Yusuf diberitahu bahwa piala raja
yang terdapat di dalam bagasinya, adalah perbuatan pengawal-pengawalnya
yang memang sengaja diperintah oleh beliau untuk diisikan ke dalam
bagasi Benyamin itu dengan maksud menahannya tinggal bersamanya di
dalam istana. Ia membesarkan hati adiknya dengan meramalkan bahwa akan
tiba kelak suatu saat di mana ia dengan adiknya dan seluruh keluarga
akan bertemu dan berkumpul kembali.
Bacalah tentang isi cerita di atas ayat 70 sehingga 86 dari surah "Yusuf" yang bermaksud :~
"70.~ Maka tatkala telah disiapkan untuk mrk bhn makanan mrk, Yusuf memasukkan piala tempat minum ke dalam karung saudaranya. kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".
Bacalah tentang isi cerita di atas ayat 70 sehingga 86 dari surah "Yusuf" yang bermaksud :~
"70.~ Maka tatkala telah disiapkan untuk mrk bhn makanan mrk, Yusuf memasukkan piala tempat minum ke dalam karung saudaranya. kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".
71.~ Mrk menjawab sambil menghadap
kepada penyeru-penyeru itu: "Brg apakah yang hilang drp kamu?"
72.~
Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang
dpt mengembalikannya akan memperoleh bhn makanan {seberat} beban unta,
dan aku menjamin terhadapnya."
73.~ Saudara-saudara Yusuf menjawab:
"Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami dtg bukan untuk
membuat kerusakkan di negeri {ini} dan kami bukanlah orang-orang
mencuri".
74.~ Mrk berkata: "Tetapi apakah balasan jikalau kamu
betul-betul pendusta?"
75.~ Mrk menjawab: "Balasannya ialah pada siapa
ditemukan {brg yang hilang} dalam karungnya, maka dia sendirilah
balasannya". Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang
yang zalim.
76.~ Maka mulailah Yusuf memeriksa karung-karung mrk sebelum
{memeriksa} karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala
raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk {mencapai}
maksud Yusuf. Tiadalah patut Yusuf mneghukum saudaranya menurut
undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan darjat
orang yang Kami kehendaki, dan diatas tiap-tiap orang yang
berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
77.~ Mrk berkata:
"Jika ia mencuri maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya
sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya
dan tidak menampakkannya kepada mrk. Dia berkata: "{Dalam hatinya} kamu
lebih buruk kedudukanmu {sifat-sifatmu} dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu terangkan itu".
78.~ Mrk berkata: "Wahai Al-Aziz! Sesungguhnya
ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambil salah
seorang drp kami sebagai gantinya. Sesungguhnya kami melihat kamu
termasuk orang-orang yang berbuat baik".
79.~ Berkata Yusuf: "Aku mohon
perlindungan Allah drp menahan seorang kecuali orang yang kami
ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka
benar-benarlah kami, orang-orang yang zalim".
80.~ Maka tatkala mrk
berputus asa drp {keputusan} Yusuf, mrk menyendiri sambil berunding
dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mrk: "Tidakkah
kamu mengetahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji drp
kami dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah mensia-siakan Yusuf.
Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku
mengizinkan kepadaku. Dan Dia adalah hakim sebaik-baiknya".
81.~ "
Kembalilah kepada ayahmu dan berkatalah: " Wahai ayah kami!
Sesungguhnya anak kamu telah mencuri dan kami hanya menyatakan apa yang
kami ketahui dan sesekali tidak dapat menjaga {mengetahui} barang yang
ghaib.
82~ Dan tanyalah penduduk negeri yang kami berada di situ dan
kafilah yang kami datang bersamanya dan sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang benar".
83.~ Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah
yang memandang baik perbuatan {yang buruk itu}. Maka kesabaran yang
baik itulah {kesabaranku}. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mrk semua
kepadaku sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana'.
84.~ Dan Ya'qub berpaling dari mrk {anak-anaknya} seraya
berkata: "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf. Dan kedua matanya menjadi
putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya
{terhadap anak-anaknya}.
85.~ Mrk berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu
mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau
termasuk orang-orang yang binasa".
86.~ Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya
hanyalah kepada Allah aku mengadu kesusahan dan kesedihan hatiku, dan
aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya".
bersambung . . . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar