Ini Sebabnya Rosulullah Saw Menyuruh Mematikan Lampu Saat Hendak Tidur
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Matikanlah
lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah
pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.[11]
Mari kita bahas dari segi sains dan kesehatannya.
Semakin
malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini
jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal
meningkat seiring dengan semakinnya malam.
Hormon
inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi
dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera
mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini
kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus
tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan.
Seorang
Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada
hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin
nya (salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan
mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat)
menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu –
seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam
yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan
yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur
dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan
Produksi hormon melantonin terhenti.
Tidur
yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita
tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya
saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini
dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator
kerja otak.
Secara
ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian
mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki
ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain
walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka
otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk
tersebut.
Tidur
yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam
detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh.
Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat
tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya
antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas,
detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan
asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres
oksidatif dan radikal bebas.
Mematikan Lampu Saat Tidur mencegah KANKER PAYUDARA
Tidur
malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli
biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon
melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon
kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit
termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sayangnya,
hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari
dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon
melatonin akan berhenti.
Dengan
mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi
tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil
nonton TV juga sangat tidak disarankan.
Praktisi
kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding
Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih
kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan
lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena
penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih
tinggi.
Pentingnya
tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti
oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika
cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari
sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Para
ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan
lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis
yang mungkin mengarah ke kanker.
Jika
pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada
penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa
dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
"Orang-orang
yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami
percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan
memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme
yang sensitif," ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa.
Dr
Rachel menambahkan bahwa ini adalah temuan terbaru dan masih sebatas
penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah
ini secara lebih mendetail. Hasil ini juga telah dilaporkan dalam
jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics.
Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia.
Para
ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan
zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet,
begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat
menghentikan produksi zat melatonin.
Tubuh
memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat
melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan
mencegah pertumbuhannya.
Prof.
Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut
mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit.
Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi
zat melatonin menurun”.
Jumlah
anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40
tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa
menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah
konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London
menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai
lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah
memakai lampu waktu tidur.
Hal
ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9
malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa
orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang
memiliki resiko terkena kanker payudara.
Pada
kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki
resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua
disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau
kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar