Inilah Cara Media Menghancurkan Umat Islam
Perhatikan
petikan ayat berikut "Dan diantara manusia ada yang mempergunakan
perkataan yang tidak berguna untuk menghalangi (manusia) dari jalan
Allah tanpa Ilmu, dan menjadikan jalan Allah itu sebagai olok-olokan.
Mereka itulah yang akan memperoleh azab yang menghinakan." (QS.
Lukman:6).
Ayat diatas dengan jelas memperlihatkan bahwa provokator kebatilan dengan tujuan menyelewengkan manusia dari jalan-Nya itu BETUL BETUL ADA.
Mereka memprovokasi manusia dengan ucapan manis tapi beracun dan
menyesatkan melalui pemikiran berkedok ilmu pengetahuan. Fenomena
tersebut dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut.
Seorang guru sedang duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.
Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan. Ditangan kiri saya ada
kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah
"Kapur!". Maka dimulailah permainan tersebut. Pada awalnya para murid
kerepotan, namun lambat laun mereka menjadi terbiasa.
Sang
guru tersenyum puas seraya berkata. "Anak anak, begitulah kita umat
Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu
jelas membedakannya. Kemudian, musuh musuh Islam datang kepada kita
dengan berbagai cara memaksakan kehendaknya sampai sanggup membalikkan
yang haq menjadi bathil, dan yang batil menjadi haq.
Awalnya
mungkin kita sulit untuk menerimanya, tapi karena terus
disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya kita
menjadi terbiasa pada fakta yang sudah diputarbalik tersebut. Kalianpun
lalu mengikuti kebiasaan tersebut sedikit demi sedikit, sehasta demi
sehasta, selangkah demi selangkah hingga akhirnya kalian menjadi
penentang islam itu sendiri.
Sang guru berkata "Hari ini, pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu,, Zina tidak lagi dianggap haram, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah
menjadi suatu kebiasaan dan trend hiburan yang asyik dan panjang,
materialistis menjadi gaya hidup alternatif. Kawin sesama jenis sudah
mendapat legalitas hukum dibeberapa negara. Ajaib,................ Semua nilai kini sudah terbalik
Ada
ilustrasi lain yang tak kalah menarik. Ada seorang ustadz berkata
kepada para santrinya. "Saya punya Al Qur'an. Saya letakkan ditengah
karpet. Kalian berdiri diluar karpet. Nah ambilah Al Quran ini tanpa
menginjak karpetnya!"
Para
santripun berpikir keras. Ada yang punya alternatif menggunakan
tongkat, sapu dan sebagainya. Akhirnya sang ustadz memberikan solusi. Ia
gulung karpetnya dan diambillah AlQuran itu. Ia menemui syarat tidak
menginjak karpetnya.
Lalu
sang ustadz pun berkata, "Begitulah cara musuh musuh islam menghadapi
kalian. Mereka tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan.
Karena tentu kalian akan melawannya. Seorang preman muslimpun akan
berontak kalau Islam dihina didepannya. Mereka akan menggulung kalian
perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak menyadarinya.
Mereka
tidak akan berani menghantam kalian dengan bedil tetapi mereka secara
perlahan mencopot Al Quran dari jiwa kalian. Mulai perangai kalian, cara
hidup kalian, model pakaian kalian dan lain sebagainya. Sehingga
meskipun kalian mengaku muslim tapi sesungguhnya kalian telah kehilangan
identitas keislaman kalian, bahkan menjadi penentang Islam Sejati
Inilah kenyataan pahit itu, Sungguh pernah ada seorang "kyai besar" dan "tokoh cendekiawan muslim"
pemimpin ormas besar dengan lantangnya menolak penggunaan identitas
keislaman sebagai pembeda dengan orang kafir tersebut yang secara tidak
langsung menolak perintah Allah bahkan berjanji akan menentangnya............ sampai titik darah penghabisan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar