Kiamat
2012 mengguncang dunia, demikian headline di beberapa media massa
akhir-akhir ini, ternyata isi beritanya tentang sambutan gegap gempita
dari masyarakat dunia terhadap sebuah film yang bercerita tentang
terjadinya kiamat pada tahun 2012 . Film ini diangkat dari ramalan
bangsa Maya kuno paganis yang berasal dari Meksiko, bahwa “kiamat” yang
dimaksud akan terjadi pada 21 Desember 2012.
Berbicara tentang
ramalan kiamat sebenarnya bukan hal baru, banyak sekali paranormal dan
tukang ramal sejak dulu telah menyesatkan masyarakat dengan ramalan
waktu terjadinya kiamat, namun satu yang pasti: semua ramalan tersebut
tidak pernah terbukti sama sekali. Anehnya masih banyak juga yang mau
percaya, bahkan rela merogoh kocek hanya demi menonton film tersebut.
Meski
kami tahu, alhamdulillah kaum muslimin pada umumnya tidak mudah
terpengaruh untuk percaya dengan ramalan-ramalan tersebut, bahkan ada
seorang muslim yang sangat awam mengatakan, “kiamat di tangan Allah
bukan di tangan orang-orang Hollywood”.
Akan tetapi kewajiban
kita sebagai muslim untuk saling menasihati, mengingatkan
saudara-saudara kita, ternyata ada bahaya besar di balik film tersebut,
yaitu bahaya atas aqidah seorang muslim.
Ilmu ghaib hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala
Apa
yang akan terjadi di masa depan
temasuk perkara ghaib, tidak ada yang
memiliki ilmunya, baik malaikat, manusia maupun jin, kecuali Allah
Ta’ala. Ini adalah salah satu pokok keimanan yang harus diyakini oleh
setiap hamba.
Maka termasuk kesyirikan:
1. Apabila seorang mengaku mengetahui ilmu ghaib,
2. Apabila seorang mempercayai ada selain Allah yang mengetahui ilmu ghaib.
Karena
pengetahuan tentang ilmu ghaib merupakan kekhususan bagi Allah Tabaraka
wa Ta’ala. Sebagaimana yang ditegaskan Allah Ta’ala dalam banyak ayat,
diantaranya:
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah,
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui hal ghaib,
kecuali Allah Ta’ala” Dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan
dibangkitkan.” (QS. An-Naml: 65)
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ
لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي
ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ
مُبِينٍ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak
ada yang mengetahuinya melainkan Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa
yang di daratan dan di lautan dan tidak sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahui, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfudz)” (QS. Al-An`am: 59)
Hukum mempercayai ramalan
Kewajiban
setiap hamba untuk mengimani bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah
yang mengetahui ilmu ghaib. Oleh karenanya, barangsiapa yang mempercayai
ramalan dukun, paranormal, tukang ramal ataupun ramalan bintang tentang
masa depan berarti dia telah menyekutukan Allah Tabaraka wa Ta’ala.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menegaskan:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم
“Barangsiapa
yang mendatangi paranormal lalu membenarkan ucapannya, maka ia telah
kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu’alaihi wa
sallam-.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Bahkan sekedar
bertanya tanpa membenarkan atau mempercayai ucapan paranormal tersebut
mengakibatkan tertolaknya sholat seseorang selama 40 hari, tanpa
menggugurkan kewajiban sholat darinya. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa
yang mendatangi paranormal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu,
maka tidak diterima sholatnya selama 40 malam.” (HR. Muslim no. 5957)
Dan
termasuk dalam hal ini apabila seorang membaca ramalan-ramalan bintang
(zodiak), feng shui, primbon dan semisalnya yang biasa tersebar di media
massa dan ia mempercayainya maka itu adalah kesyirikan kepada Allah
Ta’ala. Jika sekedar membacanya tanpa meyakininya maka termasuk dosa
besar (lihat At-Tamhid Li Syarhi Kitabit Tauhid, Asy-Syaikh Sholih Alusy
Syaikh hafizhahullah, hlm. 489-490).
Kapan terjadi kiamat termasuk ilmu ghaib, hanya Allah Tabaraka wa Ta’ala yang memiliki ilmunya
Tidak
diragukan lagi bahwa pengetahuan tentang waktu terjadinya kiamat adalah
termasuk perkara ghaib, hanya Allah Ta’ala saja yang tahu kapan
terjadinya kiamat, tidak ditampakkan kepada makhluk-Nya karena suatu
hikmah. Allah Ta’ala berfirman:
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Mereka
bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu
hanyalah di sisi Allah.” Dan tahukah kamu (wahai Muhammad) boleh jadi
hari kiamat itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzab: 63)
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ
رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ
كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat
itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan secara tiba-tiba.”
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di
sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.” (QS Al-A’raf:
187)
Bahkan malaikat yang paling mulia sekalipun, yaitu Jibril
‘alaihissalam dan Rasul yang paling mulia, yaitu Nabi Muhammad
shallallahu’alaihi wa sallam juga tidak mengetahui kapan terjadinya
kiamat.
Sehingga ketika Jibril datang dalam bentuk
seorang laki-laki dan bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam, “kapan terjadinya kiamat”, sebuah pertanyaan untuk mengajarkan
kepada para sahabat bahwa tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya
kiamat kecuali Allah ‘Azza wa Jalla, maka dijawab oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam: “Tidaklah orang yang ditanya lebih tahu
dari yang bertanya.” (sebagaimana dalam hadits yang panjang, yang
dikenal dengan istilah hadits Jibril, diriwayatkan oleh al-Imam Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar