Jumat, 07 Desember 2012

Larangan untuk Memutus Rahmat Allah

Larangan untuk Memutus Rahmat Allah


          Dari Ibnu Mas'ud ra. berkata: Rasululloh saw. bersabda: "Orang berdosa mengharapkan rahmat Allah adalah lebih dekat kepada Allah dari pada seorang ahli ibadah yang memutuskan rahmat Allah.

          Diceritakan dari Zaid bin Aslam dari Umar, bahwasannya ada seorang lelaki yang benar-benar ahli ibadah. Tetapi ia memberatkan dirinya dan memutuskan rahmat Allah dari para manusia. Setelah ia mati lalu berkata: " Ya Allah, apakah yang kuperoleh dari sisi-Mu?". Allah menjawab: "Neraka!". Tanya lelaki: " Ya Allah, lalu bagaimana dengan ibadahku dan kesungguhanku?". Jawab Allah: " Kamu sewajtu didunia memutuskan orang banyak dari rahmat-Ku, maka pada hari ini Aku memutuskan kamu dari rahmat-Ku"



Alkisah:


Lelaki Tak Pernah Beramal Kebaikan Kecuali Tauhid


         Diceritakan dari sahabat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya ada seorang lelaki yang tak pernah berbuat kebaikan kecuali amal tauhid. Ketika akan mati ia berpesan kepada keluarganya :"Jika aku wafat bakarlah sampai menjadi abu. Jika telah menjadi abu, maka taburkanlah ke laut sewaktu banyak angin." Para keluarganya menyanggu wasiatnya itu. Setelah ia wafat lalu pesannya itu benar-benar dilaksanakan. Ketika hal itu dilaksanakan, tiba-tiba dibawa oleh kekuasaan Allah. Maka Allah berfirman "Mengapa engkau melakukan hal ini?" Jawab lelaki "Ya Allah, aku lakukan hal ini karena kau sangat takut kepada Engkau". Maka Allah mengampuni dosanya karena takut kepada Allah

Wafatnya Seorang Fasik yang Mendapat Ampunan Allah

        Pada zaman Nabi Musa as ada salah seorang yang wafat. Karena dia sangat fasik, maka orang-orang tidak mau memandikan dan tidak mau menguburkannya. Kakinya lalu diseret dan dibuang ke kotoran. Kemudian Allah Azza wa Jalla memberikan wahyu kepada Nabi Musa as.

Allah            : "Hai Musa, ada seorang yang wafat di Kampung Fulan dibuang ke kotoran. 
                      Dia termasuk wali dari kekasih-Ku. Orang-orang tidak mau memandikan, 
                      mengkafani dan menguburkan. Maka pergilah kamu kesana, lalu kamu 
                      mandikan, kamu kafani, kamu sholati(sembahyang pada zaman 
                      Nabi Musa as) dan kamu kuburkan."

         Kemudian Nabi Musa as berangkat menuju kampu si Fulan yang telah disebutkan, lalu ia menanyakan keadaan orang yang wafat itu. Maka ia memperoleh keterangan dari mereka.

Orang-Orang : "Wahai Musa, orang itu mati dengan sifat - sifat demikian, dan demikian . . .
                       Dia adalah orang fasik yang menampakkan kefasikannya."

Nabi Musa     : "Dimana tempat orang itu ? Sesungguhnya Allah telah memberi wahyu 
                       kepadaku untuk mengurus dia. Maka tunjukkan aku tempat orang itu! "

          Mereka lalu berangkat menunjukkan tempatnya. Setelah Nabi Musa as melihat bahwa orang itu dibuang pada kotoran dan mereka juga menyebutkan kejelek-jelekan perbuatannya. Musa seketika bermunajat kepada Allah seraya berkata.

Nabi Musa      : "Ya Allah, engkau menyuruhku untuk mensholati dan menguburkan orang 
                         itu. Padahal orang-orang sama menyaksikan bahwa ia adalah orang jahat. 
                         Maka engkaulah yang Maha Mengetahui dari pada mereka yang menjelek-
                         jelekan."

Allah                : "Hai Musa, memang benar mereka itu menceritakan kejelekannya. Akan 
                          tetapi sewaktu akan wafat ia meminta syafa'at kepada-Ku dari tiga perkara. 
                          Andaikata seluruh orang yang berbuat dosa itu sama memohon syafa'at 
                          tiga perkara itu kepada-Ku, Aku pasti akan memberinya syafa'at . Maka 
                          bagaimana Aku tidak mengasihinya, sedangkan dia benar-benar 
                          memohon Dan Aku adlah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap  
                          para pengasih."

Nabi Musa      : "Ya Allah, apakah tiga perkara itu?"

Allah               : 1. Ketika mendekati wafatnya ia memohon "Ya Allah, Engkaulah yang 
                        Maha Mengetahui keadaanku. Sungguh aku berbuat kemaksiatan, tetapi 
                        dalam hatiku sebenarnya aku benar-benar membencinya. Tetapi karena 
                        terkumpulnya tiga perkara kepadaku sehingga aku terlanjur melakukan 
                        maksiat, namun perasaanku benar-benar membenci tiga perkara itu yaitu: 
                        hawa nafsu, teman bergaul yang jahat dan iblis yang terkutuk. Tiga perkara 
                        itulah yang menyebabkan aku sampai melakukan maksiat. Ya Allah 
                        sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa yang aku sampaikan. 
                        Semoga Engkau berkenan mengampuni aku."

                        2. Ia mengatakan "Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku berbuat 
                        kemaksiatan. Dan tempat tinggalku dilingkungan orang-orang fasik. Padahal 
                        sebenarnya aku sangat senag berkumpul dengan orang-orang sholeh dan 
                        mencintai kezuhudan merekea. Sedangkan andaikata tempat tinggalku 
                        berkumpul mereka adalah lebih senang daripada berkumpul di lingkungan 
                        orang-orang fasik

                         3. Ia berrkata "Ya Allah, Engkau lebiih Mengetahui kepadaku. 
                        Sesungguhnya orang-orang sholeh lebih aku cintai daripada orang-orang 
                        fasik. Sehingga setiap orang sholeh dan orang durhaka membutuhkan aku 
                        maka aku lebih mendahulukan hajat orang sholih daripada orang durhaka.

             Disebutkan dalam riwayat Imam Wahab bin Munabbih bahwa orang itu berkata "Ya Allah, andaikata Engkau mengampuni segala dosaku, maka aku bergembiralah para kekasih-Mu dan para Nabi-Mu, serta menjadi susahlah syetan-iblis dan pengikutnya akan merasa gembira, sedangkan para nabi dan wali akan susah. Sesungguhnya aku tahu bahwa gembiraan para nabi dan wali kepada Engkau itu lebih di cintai dari pada kegemgiraan syetan-iblis dan pengikutnya. Maka aku sangat mengharapkan Engkau berkenan mengampuni aku. Ya Allah, sesungguhnya Engaku lebih Mengetahui dari apa yang aku sampaikan itu, maka limpahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu."


Allah               : Maka Aku kasihan, Aku mengampuni dan Aku lewatkan siksanya. 
                        Sesungguhnya Aku Dzat Yang Maha Pengasih khususnya kepada orang 
                        yang mengakui dosanya dihadapan-Ku dan inilah orang yang mengakui 
                        dosanya, maka Aku mengampuni dan melepaskan siksaannya. Wahai Musa 
                        lakukanlah apa ynag telah Aku perintahkan kepadamu lantaran kemuliaan 
                        orang itu. Akupun mengmpuni dosa orang-orang yang mengurus
                        penyelenggaraan jenazah."

Semoga kita mendapat syafa'at Allah dari tiga perkara tersebut . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

..:: Perhatian !! terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa kalau mau copy/paste harap cantumkan sumbernya by http://www.koarhan.blogspot.com dan blog ini setiap minggunya akan di update, Attention! thank you for visiting, do not forget to come back again and if you copy / paste please indicate the source by http://www.koarhan.blogspot.com and this blog will be updated every week::..