Hikmah
Di balik KISAH Ibn’ Shoyyad
Yusuf
Wabil mengatakan, ibnu shayyad/ibnu soyyad namanya shafi, dan ada yang
mengatakan abdullah ibnu shayad atau shaid. ia berasal dari kalangan yahudi madinah,
dan ada yang mengatakan dari kalangan anshar. dan ia masih kecil ketika nabi
tiba di madinah. (yaumul qiyamah hal 272)
yusuf wabil berkata pula, bahwa imam adz zhahabi mengemukakan biodatanya dalam kitabnya, asmaush shahabah,: abdullah ibnu shayyad di cata oleh ibnu syahin, beliau berkata: dia adalah ibnu shaaid ayahnya seorang yahudi, lalu abdullah/ibnu shaaid di lahirkan dalam keadaan buta sebelah matanya dan sudah berkhitan, dialah yang di katakan orang sebagai dajjal, lalu dia masuk islam (ketika rosul telah wafat) idem
dalam buku dajjal sudah muncul dari khurasan Hal 83-84 karya abu fatiah al adnani, di situ di bawakan beberapa hadis mengenai ibnu shyyad, salah satu berikut ini
Imam Ahmad meriwayatkan dari jabir bin abdullah: bahwasanya ada seorang wanita yahudi di madinah melahirkan seorang anak lelaki dalam keadaan (sebelah) matanya terhapus dan taringnya nampak (panjang). rosulullah khawatir kalau kalau anak itu dajjal. lalu beliau mencarinya, dan didapatinya dia sedang mendengkur di balik selimut. melihat kedatangan rosulullah, ibu anak itu memberitau: hai abdullah (maksudnya ibnu shayyad), ini ada abul qasim/rosulullah datang. keluarlah dari selimut, temui dia! *ada apa dengan perempuan ini?* semoga Allah memeranginya, gerutu rosul. kalau saja ibunya membiarkan, tentu anak itu akan berbicara terang terang. namun demikian tak urung beliau menanyainya, hai ibnu shayyad, apa yang kamu lihat? dia menjawab, saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. saya juga melihat arys di atas air. rosul bertanya, apakah kamu percaya bahwa aku rosul Allah? dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku rosul Allah? rosul menyatakan, aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya. kemudian beliau pergi meninggalkanya. rosululah datang mencarinya lagi di kebun korma mereka, kali inipun ibunya memberitau, hai abdullah, ini ada abul qasim datang. oleh karena itu rosul pun berkata, ada apa dengan perempuan ini, semoga allah memeranginya. kalau saja dia membiarkanya, pastilah anak itu berterus terang. al fitan ibnu katsir,
yusuf wabil berkata pula, bahwa imam adz zhahabi mengemukakan biodatanya dalam kitabnya, asmaush shahabah,: abdullah ibnu shayyad di cata oleh ibnu syahin, beliau berkata: dia adalah ibnu shaaid ayahnya seorang yahudi, lalu abdullah/ibnu shaaid di lahirkan dalam keadaan buta sebelah matanya dan sudah berkhitan, dialah yang di katakan orang sebagai dajjal, lalu dia masuk islam (ketika rosul telah wafat) idem
dalam buku dajjal sudah muncul dari khurasan Hal 83-84 karya abu fatiah al adnani, di situ di bawakan beberapa hadis mengenai ibnu shyyad, salah satu berikut ini
Imam Ahmad meriwayatkan dari jabir bin abdullah: bahwasanya ada seorang wanita yahudi di madinah melahirkan seorang anak lelaki dalam keadaan (sebelah) matanya terhapus dan taringnya nampak (panjang). rosulullah khawatir kalau kalau anak itu dajjal. lalu beliau mencarinya, dan didapatinya dia sedang mendengkur di balik selimut. melihat kedatangan rosulullah, ibu anak itu memberitau: hai abdullah (maksudnya ibnu shayyad), ini ada abul qasim/rosulullah datang. keluarlah dari selimut, temui dia! *ada apa dengan perempuan ini?* semoga Allah memeranginya, gerutu rosul. kalau saja ibunya membiarkan, tentu anak itu akan berbicara terang terang. namun demikian tak urung beliau menanyainya, hai ibnu shayyad, apa yang kamu lihat? dia menjawab, saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. saya juga melihat arys di atas air. rosul bertanya, apakah kamu percaya bahwa aku rosul Allah? dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku rosul Allah? rosul menyatakan, aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya. kemudian beliau pergi meninggalkanya. rosululah datang mencarinya lagi di kebun korma mereka, kali inipun ibunya memberitau, hai abdullah, ini ada abul qasim datang. oleh karena itu rosul pun berkata, ada apa dengan perempuan ini, semoga allah memeranginya. kalau saja dia membiarkanya, pastilah anak itu berterus terang. al fitan ibnu katsir,
dalam riwayat yang lain yang lebih lengkap
jabir menerangkan: rosulullah sangat ingin mendengar sesuatu dari perkataanya, untuk menegaskan apakah dia dajjal atau bukan. maka beliau menanyainya, 'hai ibnu shayyad,apa yang kamu lihat? dia menjawab, saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. saya juga melihat arys di atas air. rosul bertanya, 'apakah kamu percaya bahwa aku rosul Allah? tetapi dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku adalah rosul Allah? maka rosul menyatakan, 'aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya'. sesudah itu beliau menyelinap darinya, lalu pergi meninggalkanya. kemudian beliau datang lagi untuk ketiga dan keempat kalinya bersama abu bakar, umar, dan sejumlah para sahabat muhajirin dan anshar, termasuk saya sendiri. jabir berkata, 'waktu itu rosulullah berjalan cepat cepat didepan kami. agaknya beliau ingin sekali mendengar sesuatu perkataan darinya. tetapi ibu anak itu lebih dulu melihat kedatangan rosulullah, ia berseru: 'hai abdullah, ini ada abul qasim datang.' maka rosulullah pun berkata, 'ada apa lagi dengan perempuan ini! semoga Allah memeranginya. kalau saja anak itu dia biarkan, niscaya dia akan berterus terang.' namun demikian beliau tetap menanyainya juga, 'hai ibnu shayyad, apa yang kamu lihat? dia jawab, aku melihat kebenaran dan melihat kebatilan. aku juga melihat arsy di atas air. rosul menanyainya pula: apakah kamu percaya bahwa aku ini rosul Allah? tetapi dia malah balik bertanya, apakah kamu juga percaya bahwa aku ini rosul Allah? oleh karena itu beliau menyatakan, aku beriman kepada Allah dan rosul rosulnya. hai ibnu shayyad, lanjut beliau, 'sesungguhnya kami menyembunyikan sesuatu terhadapmu, rosul bertanya, 'apa itu? 'ad-dukhkh,' jawab ibnu shayyad sekenanya. maka sabda rosululah, cih! cih!' (mendengar itu) umar bin khatthab berkata, izinkan aku membunuhnya, ya rosululah. namun beliau mencegahnya seraya bersabda, 'kalau benar dia dajal, maka bukan kamu yang membunuhnya. yang akan membununya adalah Isa bin maryam. dan kalau dia bukan dajjal, maka kamu tidak boleh membunuh seorang pun yang dilindungi perjanjian. jabir berkata, sunguhpun begitu, rosulullah senantiasa khawatir kalau kalau anak itu adalah dajjal. al fitan ibnu katsir, idem
senada dengan itu pula kita dapati dalam shahih bukhari 3: 218. dalam shahih muslim pun kita dapati hadis yang semisal
dan dalam satu riwayat disebutkan bahwa nabi bertanya kepada ibnu shayyad, 'apakah yang engkau lihat?' dia menjawab, 'saya melihat singgasana di atas air' rosulullah bersabda, 'engkau melihat singgasana iblis di laut, dan apa yang engkau lihat?' dia menjawab 'saya melihat dua orang yang jujur dan seorang pendusta, atau dua orang pendusta dan seorang yang jujur' kemudian rosulullah bersabda, 'pikiranya sedang kacau balau, biarkanlah dia! shahih muslim/yaumul qiyamah hal 275
pernah juga rosulullah mengutus abu dzar untuk bertanya pada ibu ibnu shayad,
abu dzar berkata, rosulullah pernah mengutus saya unuk menemui ibunya. beliau bersabda, 'tanyakanlah kepadanya berapa lama ia mengandung' lalu saya datang kepadanya dan menanyakanya, kemudian ia menjawab, 'aku mengandungnya selama dua belas bulan' abu dzar berkata, kemudian beliau menyuruh saya untuk menanyakan bagaimana ia berteriak sewaktu dilahirkan. lalu saya kembali lagi kepadanya dan menanyakanya. kemudian ia menjawab, 'dia menangis seperi menangisnya bayi yang sudah berusia satu bulan.' kemudian rosulullah bersabda kepadanya, 'sesungguhnya saya menyembunyikan sesutu kepadamu' dia berkata, 'engkau menyembunyikan bagian depan hidung dan mulut kambing serta asapkepadaku' kata abu dzar, ia hendak mengucapkan ad-dukhon tetapi tidak dapat, lalu ia mengucapkan ad-duhk, ad-dukh. musnad ahmad/yaumul qiyamah hal 275 276
mengenai hadis di atas, yusuf wabil berkata: dalam pembicaraan di muka mengenai hal ikhwal ibnu shayyad dan pengujian nabi terhadapnya, beliau bersikap awaquf/berdiam diri mengenai masalah ibnu shayyad, karena beliau tidak mendapakan wahyu apakah ibnu shayyad dajjal atau bukan. yaumul qiyamah hal 277
walau pun demikian adanya, kita dapati ada sebagian sahabat yang berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. seperti umar, jabir dan yang lain.
umar pernah bersumpah disisi nabi bahwa ibnu shayyad adalah dajjal dan rosul idak mengingkarinya. sebagian sahabat juga berpendapat seperti pendapat umar sebagaimana diriwayatkan dari jabir, ibnu umar, abu dzar. idem
dalam sebuah hadis yang di riwayatkan dari muhammad ibn al munkadir, dia berkata, 'saya melihat jabir ibn abdullah bersumpah dengan nama Allah bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, saya bertanya, anda bersumpah dengan nama Allah? dia menjawab, saya mendengar umar bersumpah begitu disisi nabi tetapi beliau tidak mengingkarinya. mutafaqun alaih. idem
dari zaid ibn wahab, ia berkata, abu dzar berkata 'sungguh jika saya bersumpah sepuluh kali bahwa ibnu shaid/ibnu shayyad adalah dajjal lebih saya sukai dari pada bersumpah satu kali bahwa dia bukan dajjal. HR. Ahmah. idem
dari nafi, ia berkata, 'ibnu umar pernah berkata, demi Allah saya tidak ragu ragu bahwa al masih ad dajjal adalah ibnu shayyad. HR. Abu dawud shai menurut al hafidz/al fath, idem
sekarang kita perhatikan hadis hadis yang lain seputar ibnu shayyad ketika dia telah dewasa dan telah masul islam. ibnu shayyad masuk islam ketika rosulullah telah wafat.
pernah suatu kali ibnu shayyad memberi alasan pada salah seorang sahabat bahwa dirinya bukan dajjal dan tanda tanda atau ciri ciri dajjal tidak sesuai denganya
dari abu said al kudri, ia berceria katanya, 'kami pernah melakukan haji atau umroh bersama ibnu shayyad, lalu kami berhenti di suatu tempat dan orang orang pun berpencar hingga tinggal saya dan ibnu shayyad. saya merasa sangat ketakutan kepadanya, mengingat apa yang dikatakan orang tentang dia. dia membawa perbekalanya dan meletakanya bersama perbekalanku. lalu saya berkata, 'sesungguhnya hari sangat panas, sebaiknya engkau letakan dibawah pohon itu'. lalu ia melaksanakanya. lantas kami dibawakan kambing, lalu ia mengambil mangkok besar seraya berkata, 'minumlah wahai abu said!' saya jawab, 'sesungguhnya hari amat panas, dan susu itu juga panas' saya berkata demikian itu hanya karena saya tidak suka minum sesuatu dari tanganya atau mengambil sesuatu dari tanganya. ia berkata, 'wahai abu said, ingin rasanya aku mengambil tali lantas kugantungkan pada pohon, lalu kucekik leherku karena kekesalan hatiku terhadap apa yang dikatakan orang banyak mengenai diriku. wahai abu said, kalau orang orang tersamar terhadap hadis rosulullah maka tidaklah ada kesamaran atas kalian kaum anshar. bukankah engkau termasuk orang yang paling tau tentang hadis rosulullah? bukankah rosululah telah bersabda bahwa dajj itu mandul, tidak punya anak, sedangkan saya punya anak yang saya tinggalkan di madinah? bukankah rosulullah telah bersabda bahwa dajjal itu tidak bisa memasuki kota madinah dan mekah, sedangkan saya datang dari madinah dan hendak menuju mekah?
kata abu said, begitulah hingga aku hampir menerima alasanya. kemudian ibnu shaid berkata, 'ingatlah, demi Allah sesungguhnya saya mengenalnya dan mengetahui tempat kelahiranya serta mengetahui dimana ia sekarang berada' abu said berkata, saya berkata kepadanya: celakalah engkau pada hari harimu. shahih muslim
dalam versi yang lain abu shaid atau ibnu shayyad di tanya,
.... abu, kau senang jika laki laki itu adalah engkau? dia menjawab, jika disindirkan kepadaku, maka aku idak benci. shahih muslim
catatan yang perlu di garis bawahi dari hadis ini adalah sebagai berikut.
1. bahwasanya abu said hampir menerima alasan yang dikemukakan ibnu shayyad, namun akhirnya beliau tetap percaya bahwa dia adalah dajjal. padahal ibnu shayyad telah menjelaskan dengan hadis hadis yang menjelaskan bahwa dirinya bukan dajjal.
2. bahwasanya ibnu shayyad telah bersumpah bahwa dirinya mengenal dajjal, mengetahui tempat kelahiranya dan mengetahui keberadaan dajjal pada saat itu.
3. bahwasanya abu said setelah mendengar sumpah ibnu shayyad, beliau tetap pada pendirianya bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, seakan akan beliau tidak memperhatikan isi sumpah ibnu shayyad.
APAKAH IBNU SHAYYAD ITU DAJJAL?
walaupun rosul tawaquf mengenai ibnu shayyad tapi kita dapati sebagian sahabat berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal, bahkan mereka bersumpah atas nama Allah. begitu pula kita dapati dikalangan para ulama yang berbeda pendapat mengenai masalah tersebut.
yusuf wabil berkata: timbul kemusykilan di kalangan para ulama mengenai masalah ibnu shayyad ini, sebagian mereka mengatakan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal dan mereka beralasan dengan sumpah beberapa orang sahabat bahwa dia adalah dajjal beserta kondisina sebagaimana diriwayatkan dari ibnu umar dan abu said ketika sedang bersamanya. dan sebagian lagi berpendapat bahwa dia bukan dajjal dengan mengemukakan alasan hadis tamim ad dari (hadis tamim ad dari ini akan di bahas pada kajian selanjutnya) yaumul qiyamah hal 280
imam al qurtuby dalam kitabnya at tadzkirah berpendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. sedangkan anggapan beliau mengenai kisah dajjal dalam hadis tamim ad dari bahwa orang yg di belenggu itu yang sejatinya adalah dajjal adalah orang yang sama dengan ibnu shayyad, maka pendapat iu hanya persangkaan belaka yg terbangun adanya kemampuan luar biasa pada dajjal. dan nyatanya beliau tak mengeluarkan dalil yang menjadi sadaran pendapatnya kecuali hanya sebatas persangkan semata
imam asy syaukani berkata: orang orang berbeda pendapat mengenai masalah ibnu shayyad dengan perbedaan yang tajam. dan memang perkaranya sangat musykil sehingga timbul berbagai pendapa. dan zahir hadis yang menyebutkan bahwa nabi merasa sangsi apakah ibnu shayyad itu dajjal atau bukan, maka keraguan beliau ini dapat di jawab dengan dua jawaban:
PERTAMA: bahwa keragu raguan rosulullah ialah sebelum Allah memberitaukan kepada beliau bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. maka ketika Allah telah memberitaukan hal itu kepada beliau, maka beliau tidak mengingkari sumpah umar.
KEDUA: bangsa arab kadang kadang mengucapkan kata kata dengan nada ragu meskipun berita iu tidak meragukan
dan diantara dalil yang menunjukan bahwa ibnu shayyad itu dajjal ialah riwayat yang diriwayatkan oleh abdur razaq dengan isnad shahih dari ibnu umar, ia berka: 'pada suatu hari saya berjumpa ibnu shayyad bersama yahudi, dan ternyata sebelah matanya tuna netra dan tersembul keluar seperti mata himar. ketika saya melihatnya, saya bertanya, 'wahai ibnu shayyad, saya minta engkau bersaksi karena Allah, sejak kapankah matamu buta? ia menjawab, saya tidak tau, demi tuhan yang rahman. saya berka, engkau berdusta, bagaimana mungkin engkau tidak tau sedangkan mata itu ada di kepalamu? lalu ia mengusapnya dan menarik nafas panjang tiga kali. (nailul author)
mengenai alasan imam asy syaukani tersebut maka bisa dijawab seperti berikut. alasan pertama, bahwasanya idak halal bagi siapapun orangnya yang mengatakan bahwa Allah telah mewahyukan pada rosulnya bahwa bahwa si fulan ini dan itu, kecuali kalau dapat menunjukan bukti yang shahih dan sarih. sedangkan perkataan beliau bahwa rosul diam terhadap sumpah sahabatnya, bahwa itu sebagai anda bahwa rosul menyetujui sumpah tersebut, maka itu jelas mengada ada tanpa dalil kecuali hanya sebatas persangkaan belaka. alasan yang kedua, kalau pun itu benar, yang jelas rosul pun masih ragu tentang ibnu shayyad, apakah dia dajjal atau bukan. ulama ulama ahlus sunah yang mengkaji ini tau bahkan beliau sendiri pun tau bahwa zahir hadis menunjukan rosulullah tawaquf atau berdiam diri dari menentukan ibnu shayyad itu dajjal atau bukan. mengenai hadis yang dibawakanya, memang kita jumpai hadis yang semakna yang di riwayatkan oleh imam muslim. tapi itu pun tidak otomatis menunjukan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal.
imam an nawawi berkata: zahir hadis hadis itu menunjukan bahwa nabi tidak pernah mendapat wahyu yang menenrangkan apakah ibnu shayyad iu al masih ad dajjal atau bukan, tetapi beliau hanya mendapa wahyu mengenai ciri ciri dajjal, sedangkan pada diri ibnu shayyad ada kemiripan dengan ciri ciri tersebut. karena itu nabi tidak memasikan ibnu shayyad itu sebagai dajjal atau bukan. dan karena itu pula beliau berkata kepada umar 'JIKA IBNU SHAYYAD ITU DAJJAL, MAKA ENGKAU TIDAK AKAN DAPAT MEMBUNUHNYA' adapun alasan ibnu shayyad bahwa dia muslim sedangkan dajjal kafir, bahwa dajjal tidak punya anak sedangkan dia punya anak, dan bahwa dajjal tidak akan dapat memasuki koa makah dan madinah sedangkan dia telah memasuki kota madinah dan sedang menuju ke makah, maka alasanya itu tidak cukup kuat untuk menunjukan bahwa dia bukan dajjal, karena nabi hanya memberitaukan tentang ciri cirinya pada waktu ia menyebarkan huru hara dan keluar dari bumi. dan di antara kemiripan ceritanya dan keberadaanya sebagai salah seorang dajjal pembohong ialah perkataanya kepada nabii, 'apakah engkau bersaksi bahwa saya adalah utusan Allah' dan pengakuanya bahwa dia didatangi oleh seorang yang jujur dan seorang yang pembohong, bahwa dia melhat arsy di atas air, dia tidak benci kalau dia sebagai dajjal, dia mengetahui tempatnya, dan perkatanya 'sesunguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahiranya serta di mana ia sekarang berada' dan kesombonganya yang memenuhi jalan. adapun dia menampakan islamnya, argumentasinya, jihadnya, dan penghindaranya dari anggapan sebagai dajjal tidak tegas menunjukan bahwa dia bukan dajjal. (syarah muslim) yaumul qiyamah hal 284
perkataan imam nawawi di atas dapat di pahami bahwa beliau menguatkan pendapat bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. Iulah yang dikatakan yusuf wabil. yaumul qiyamah hal 285
apa yang dikatakan imam nawawi bahwa rosul tidak mendapakan wahyu yang dapat menjelaskan perihal ibnu shayyad, maka hal itu benar adanya. mengenai argumen argumen ibnu shayyad bahwa dirinya bukan dajjal yang mana imam nawawi menganggap itu tidak cukup kuat untuk menunjukan bahwa dia bukan dajjal, maka walaupun sekilas pendapat beliau masih bisa diterima, tetapi rosul hanya menjelaskan bahwa dajjal akan muncul berbarengan dengan tanda kiamat besar lainya. tak ada sau hadispun yang dapat mengindikasikan bahwa dajjal akan sebelum tanda kiamat besar itu. sudah pasti sampai saat ini atau di zaman beliau sendiri tanda kiamat besar iu belum terjadi. sedangkan kekhawatiran rosul itu karena taku kalau kalau itu dajjal. artinya kalau dia dajjal maka tanda tanda kiamat besar terjadi di masanya atau sahabat. karenanya rosul bersabda pada umar, 'kalau dia dajjal maka bukan kamu yang akan membunuhnya, tetapi isa ibnu maryam'
tidak setiap pendapat dari sahabat nabi secara omatis menjadi dalil, termasuk sumpah sebagian sahabat mengenai ibnu shayyad. dan faktanya rosul tawaquf. karena itulah kembali pada dalil pokok, bahwasanya dajjal akan muncul pada saat imam mahdi telah berkuasa, dan kemunculanya di iringi dengan tanda kiamat besar lainya seperti yang rosul sabdakan pada umar ketika ingin membunuh ibnu shayyad 'kalau benar dia dajal, maka bukan kamu yang membunuhnya. yang akan membunuhnya adalah isa ibnu maryam'
begitu pula pengakuan ibnu shayyad bahwa Dia mengenal dajjal, mengetahui tempat kelahiranya dan bahkan mengetahui keberadaan dajjal, bukan berarti dia itu dajjal. Justru itu membuktikan kalau ibnu shayyad bukanlah dajjal.
pengakuan ibnu shayyad bahwa dirinya mengenal dajjal dan mengetahui keberadaanya tidak menunjukan bahwa dirinya adalah dajjal. tamim ad dari sendiri termasuk orang yang melihat dajjal langsung dan sempat berbincang bincang dengan dajjal, dan karenanya dia menemui rosulullah lalu menceritakan kisahnya dan akhirnya masuk islam. begitu juga teman teman amim ad dari juga melihat dajjal hanya saja mereka idak diketahui masuk islam sebagaimana tamim ad dari
pengakuan ibnu shayyad bahwa dirinya mengetahui tempat lahir dajjal justru menunjukan bahwa dia bukan dajjal. tetapi pengakuanya akan tempat lahir dajjal idak menunjukan bahwa dajjal lahir pada masa rosulullah, selengkapnya akan di kaji pada bahasan berikutnya.
mengenai pertanyaan sahabat pada ibnu shayyad perihal apakah dia mau menjadi dajjal dan jawabanya yang ak keberatan itu tidak menunjukan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal. justru sebaliknya membukikan kalau dia bukan dajjal. sedangkan mengapa dia tak keberatan bila dirinya menjadi dajjal, maka itu urusan hati ibnu shayyad. tetapi setidaknya itu jawaban dari suatu kekesalan pada manusia kala itu yang slalu menuduhnya sebagai dajjal. artinya itu jawaban dari suatu kemarahan yang selama itu selalu terpendam.
MASUK ISLAMNYA IBNU SHAYYAD SETELAH ROSULULLAH WAFAT, TEMPAT TINGGALNYA DI MADINAH DAN KEPERGIANYA MENUJU MEKAH DAN SERTA JIHADNYA IBNU SHAYYAD ITU MENUNJUKAN BAHWA DIA BUKAN DAJJAL. APA LAGI ADA BUKTI YANG PASTI DARI ROSULULLAH BAHWA BELIAU MENGAKUI KEBERADAAN DAJJAL DI SUATU PULAU YANG MISTERIUS YANG MASIH TERPENJARA.
dan sudah pasti Rosulullah yang mengatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga kalian (umat islam) melihat sepuluh tanda besar, dan salah satunya adalah dajjal yang dari sepuluh tanda tersebut Rosulullah bersabda bahwa tanda yang pertama kali keluar ialah terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, dan keluarnya tanda tanda kiamat besar itu bagaikan mutiara yang dirangkai dengan benang yang apabila telah jatuh mutiara yang pertama, maka lain akan segera jatuh berkejaran.
maka wajar saja bila syaikhul islam ibnu taimiyah tak menganggap ibnu shayyad adalah dajjal./wali Allah vs wali syetan pustaka al kautsar. dan perhatikanlah perkataan imam al baihaqi: dalam hadis ini (hadis tamim ad dari) terdapat indikasi bahwa dajjal terbesar yang akan keluar pada akhir zaman itu bukanlah ibnu shayyad dan ibnu shayyad adalah salah satu dari dajjal dajjal pembong yang di beritaukan oleh Rosulullah akan kemunculanya, dan sebagian besar mereka telah muncul. seolah olah orang yang menetapkan bahwa ibnu shayyad adalah dajjal tidak mendengar kisah tamim. sebab, jika idak demikian maka mengkompromikan antara keduanya sangat jauh (tidak mungkin), karena bagaimana dapat di sesuaikan antara orang yang ketika nabi masih hidup dia/ibnu shayyad baru menginjak dewasa dan bertemu dengan belaiu serta di tanya oleh beliau, tetapi kemudian menjadi seorang yang sudah tua sekali dan di penjara di sebuah pulau di tengah lautan dengan di rantai besi, dan dia menanyakan tentang nabi apakah dia sudah muncul ataukah belum. al fath vide yaumul qiyamah hal 285-286
KESIMPULANYA,BAHWASANYA IBNU SHAYAD ITU BUKANLAH DAJJAL,TETAPI ORANG YANG DI CERITAKAN TAMIM AD DARI YANG TERBELENGU DI SEBUAH PULAU MISTERIUS DI TENGAH LAUTAN LAH DAJJAL YANG SESUNGGUHNYA, DAN DIA LAH YANG AKAN MUNCUL DI AKHIR ZAMAN
INTISARI HIKMAH DARI KISAH IBNU SHAYYAD
bahwasanya tak ada dikalangan ahlus sunah yang mengingkari akan keberadaan dajjal, karena hadis hadis seputar dajjal mutawatir seperti yang nyatakan syaikh al albani. pada umumnya sekte sekte sesatlah yang mengingkari keberadaan dajjal. dan untuk saat ini ada pengingkaran dengan gaya baru, mereka mengimani akan hadis hadis dajjal, namun mereka hanya menganggap bahwa dajjal itu hanalah suatu majaz atau kiasan saja. mereka menganggap dajjal adalah simbol, mereka menganggap dajjal adalah simbol untuk suatu negara, yaitu amerika. konsukwensi dari keyakianan tersebut sama saja menuduh Rosulullah tak paham akan wahyu yang menjelaskan soal dajjal. sadar atau tidak mereka akan menuduh bahwa Rosululah bodoh hingga mencari cari berita tentang ibnu shayyad. dan sadar atau tidak mereka telah mengangap Allah membiarkan Rosulnya dalam kebodohan karena mencari cari berita perihal ibnu shayyad. semoga Allah memong lidah mereka yang berani menyalahkan pemahaman Posulullah, para sahabatnya dan umat islam yang mengimaninya. mereka adalah para penyeru pluralisme, sekulerisme, liberalisme dan isme isme yang lainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar